Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2015, 07:13 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis


KOMPAS.com
– Selama hampir tiga dekade penelitian, sains mengungkap sejumlah pengetahuan dasar tentang cara kerja otak. Penelitian ini kemudian menjadi dasar penting untuk membantu manusia meningkatkan produktivitas.

Dalam buku berjudul Work Simply: Embracing the Power of Your Personal Productivity Style, misalnya, Carson Tate menulis, kebanyakan orang menghabiskan waktu lebih banyak untuk mengatur jadwal dan rencana kerja daripada melakukan pekerjaan sesungguhnya.

Apakah Anda juga kesulitan mengatur pekerjaan yang menumpuk di kantor? Jika iya, masalah ini dapat diatasi dengan bekerja berdasarkan cara kerja otak.

Seperti dikutip Forbes.com, lima tips dari Carson Tate berikut ini bisa melepaskan Anda dari lembur yang tidak perlu:

Pahami jadwal tubuh

Secara alami, masing-masing tubuh memiliki ritme sendiri. Kenali kapan tubuh dan pikiran Anda dalam kondisi optimal, juga sebaliknya. Anda bisa menggunakan data ini sebagai acuan dalam mengatur jadwal kerja.

Ada baiknya, selesaikan pekerjaan rumit saat energi berada di level maksimal. Bagi sebagian orang, semangat akan meningkat setelah sarapan pada pagi hari. Nah, lakukanlah pekerjaan rutin yang bobotnya lebih berat di sini.

Setelah itu, ketika memasuki "jam-jam rawan" pada sore hari, biasanya energi mulai terkuras. Jadwalkan rutinitas pekerjaan yang intensitasnya rendah pada waktu ini.

Namun, Tate menegaskan, kondisi tubuh setiap orang berbeda-beda. Jadi, Anda perlu benar-benar "mendengarkan" jadwal tubuh Anda.

Bangun rutinitas

Otak, ujar Tate, dirancang mengikuti pola. Membangun rutinitas untuk tugas-tugas harian akan membuat Anda lebih produktif dan efisien.

Tate merekomendasikan pembuatan aturan waktu khusus kapan harus mengecek, membalas, dan mengarsipkan percakapan via e-mail. Sesuaikan waktu dan beri batasan berapa kali Anda membuka e-mail dalam satu hari. Jika Anda sudah memutuskan, empat atau lima kali sehari, maka tepatilah.

Anda juga bisa menerapkan sistem tersebut ketika mengerjakan dan menyelesaikan proyek-proyek baru atau tugas-tugas lain.

THESUN.CO.UK/ gettyimages Ilustrasi

Hindari multitasking

Studi di University of Michigan menemukan bahwa saat seseorang terlalu cepat berpindah-pindah tugas, otak membutuhkan waktu dua kali lebih lama untuk menyelesaikan tiap pekerjaan itu. Tate menambahkan, kemungkinan besar Anda juga akan melupakan banyak hal karena perhatian yang terbagi.

Sebaiknya, fokus dan selesaikan satu hal dalam satu waktu. Baru setelah itu Anda mulai mengerjakan hal lain.

Kategorikan tugas yang mirip

Saat memproses informasi, otak otomatis melakukan kategorisasi untuk menyatukan hal-hal yang serupa. Pada dasarnya, aktivitas berbeda membutuhkan fungsi otak yang tak sama.

Karena itu, Tate menyarankan untuk memanfaatkan kemampuan otak tersebut dengan menjadwalkan tugas-tugas serupa pada waktu yang sama. Misalnya, Anda bisa mengerjakan seluruh daftar panggilan telepon satu per satu, atau membuat konsep dan mengirimkan e-mail dalam satu waktu.

Gunakan konsep mind map

Saat melakukan brainstrorming ide-ide baru untuk proyek Anda, tulis apa pun yang muncul dalam pikiran. Setelah itu, pilah dan sambungkan ide-ide tersebut dengan kebutuhan proyek.

Saat mulai menyambungkan, gunakan konsep mind map agar ide besar dapat dengan mudah ditangkap Anda dan kolega. Karena tidak tahu kapan ide ini muncul, sebaiknya persiapkan note khusus. Dalam hal ini Anda bisa memanfaatkan kemajuan teknologi smartphone.

Pilih ponsel yang bisa mengakomodasi kebutuhan "corat-coret" Anda, misalnya Samsung Galaxy Note 5. Terlebih lagi, di dalam ponsel pintar ini ada fitur SideSync 4.0 untuk menghubungkannya dengan komputer. Saat ide telah matang, Anda bisa langsung memindahkan mind map ke desktop untuk dipresentasikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com