Jangan Paksa Wanita 30-an untuk Segera Menikah

KOMPAS.com -- Walaupun telah berpacaran untuk waktu yang lama, baru mulai berpacaran, atau sedang jomblo dan mencari pasangan baru, satu pertanyaan yang membuat banyak wanita usia 30-an sebal adalah “kapan kamu menikah?”

Hal yang sangat mengusik kebahagian wanita ini sayangnya sangat sering terjadi, ucap Jane Greer, seorang terapis pernikahan dan seksual dari New York yang juga menulis buku berjudul What About Me? Stop Selfishness From Ruining Your Relationship.

Dia menjelaskan, pertanyaan ini paling sering muncul di usia 30-an karena cara pikir tradisional mengatakan bahwa di usia tersebut Anda telah cukup berpacaran dan harusnya mulai menetap dan membangun keluarga.

“Hal ini datang dari opini mereka mengenai apa yang seharusnya dilakukan di tahap kehidupan tersebut,” ucapnya.

Namun, tentu saja hal ini tidak berarti Anda harus mengikutinya atau menjadi terpengaruh.

Bahkan, tekanan untuk menikah di usia 30-an ini bisa merusak persepsi Anda mengenai hubungan.

Megan S, seorang wanita yang baru saja menginjak usia 30, menceritakan kepada Women’s Health Magazine mengenai akibat dari tekanan tersebut.

“Aku selalu berpikir bahwa jika aku belum menikah di usia 35, maka aku tidak akan pernah menikah. Cara pikir tersebut merusak masa-masa pacaranku di usia 20-an karena aku terlalu serius dalam berkencan,” ucapnya.

Dalam setiap kencan, Megan terus-terusan berpikir mengenai pernikahan. Dia melanjutkan, aku berpikir, inikah orang yang ingin kunikahi? Jika tidak, putuskan sekarang.

Akibatnya, Megan tidak pernah memberi hubungannya kesempatan untuk berkembang.

Padahal, seperti yang diungkapkan sebelumnya, cinta mulai bersemi pada pertemuan keempat.

Kini, di usianya yang ke 30, Megan mengatakan bahwa tekanan tersebut menjadi semakin berat dan membuatnya terburu-buru.