Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/11/2016, 14:04 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Ketika anak menjadi nakal, banyak orang yang bertanya-tanya apa yang menjadi penyebabnya? Daripada menunjuk diri sendiri, kebanyakan orangtua menyalahkan pergaulan, televisi, dan sekolah sebagai alasan anak menjadi nakal.

“Hal ini tidak adil,” ucap Elaine Rose Glickman, penulis Your Kid's a Brat and It's All Your Fault.

Dia melanjutkan, bila kita tidak mendidik anak dengan lebih baik, maka siapa lagi?

Untuk memperbaiki sikap anak yang nakal dan kruang baik, langkah pertama yang harus dilakukan orangtua adalah menyadari bahwa mereka juga menjadi penyebabnya.

Berikut adalah 5 kesalahan orangtua yang membuat anak manja dan nakal.

1. Anda menganggap anak hanya mengekspresikan dirinya

Anak boleh saja menangis atau marah dan mengungkapkannya kepada Anda. Namun, batasi reaksinya dan jangan biarkan dia berteriak-teriak, berguling-guling di lantai, apalagi menggigit Anda.

Banyak orangtua yang menganggap perilaku ini sebagai bagian dari fase pertumbuhan anak. Namun, hal ini bisa menyebabkan masalah yang lebih besar ke depannya.

“Jika Anda tidak membuat anak bertanggung jawab atas perilakunya, maka Anda mengubahnya menjadi anak yang nakal,” ucap Glickman.

2. Anda tidak membiarkan anak bertumbuh

Tanpa disadari, banyak hati kecil orangtua yang berharap anaknya akan selamanya bergantung pada mereka. Orangtua yang tidak membiarkan anaknya bertanggung jawab dan mengandalkan dirinya sendiri secara tidak langsung juga menghambat pertumbuhan anak.

“Aku rasa jika Anda punya anak usia sembilan tahun yang tidak bisa menerima ketika tidak mendapatkan yang diinginkannya, maka Anda sebagai orangtualah yang harus disalahkan,” ujar Glickman.

3. Anda menyalahkan orang atau benda lain

Banyak orangtua yang dengan mudah menyalahkan lingkungan, televisi, dan media ketika anaknya nakal. Namun, ingat bahwa orangtualah yang seharusnya bertanggung jawab mengontrol konsumsi anak.

Walaupun bukan Anda yang mengajari anak untuk berbuat nakal, tanggung jawab masih tetap pada orangtua untuk mengajari anak bahwa tindakannya salah.

4. Anda tidak obyektif sebagai orangtua

Jangan pernah beranggapan bahwa tugas orangtua hanyalah sebagai pelindung, penyemangat, pembantu, dan pengacara bagi anak. Sebaiknya, orangtua tahu kapan harus mundur dan mengamati perilaku anak secara obyektif.

Daripada membuat anak percaya bahwa mereka adalah yang terbaik dan paling benar di dunia, orangtua sebaiknya berfokus untuk membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang dewasa, bertanggung jawab, dan berkontribusi bagi masyarakat.

5. Anda membuat anak merasa berhak akan segala hal

Menjadi orangtua memang sulit, Anda harus bisa menjawab “tidak” kepada buah hati di saat tertentu. Sebab, selalu menjawab “ya” membuat anak merasa berhak akan segala hal dan harus dituruti.

“Ketika anak merengek dan orangtua memberikannya begitu saja, Anda membuat anak merasa berhak untuk menuntut. Anak juga akan percaya bahwa dia harus mendapatkannya hanya karena menginginkannya,” tutur Glickman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com