KOMPAS.com -- “Kamu nggak bisa beli sepatu baru tanpa sepatu yang lama,” kata seorang teman beberapa waktu lalu menganalogikan pacaran.
Walaupun telah lama menjalin hubungan yang tidak bahagia dan tidak ada masa depannya, teman tersebut tidak mau putus hanya karena dia tidak mau melajang. Alasannya karena status jomblo itu kesepian dan memalukan.
Pernah dengar kisah di atas? Sebenarnya, kisah seperti ini bukanlah fenomena yang hanya terjadi di Indonesia saja.
Berdasarkan survei dari eHarmony di Inggris misalnya, sebanyak 26 persen responden tidak mau putus hanya karena malu melajang. Lalu, 56 persen lainnya juga tidak mau putus karena takut membuka lembaran baru.
(Baca juga: Malu "Jomblo", Banyak Orang Terjebak dalam Hubungan yang Salah)
Akan tetapi, Jet Veetlev, Love & Relationship Coach dari Kelas Cinta, berpendapat bahwa tidak mau melajang atau sendirianadalah salah satu alasan terbodoh untuk mempertahankan hubungan yang sudah rusak.
Dalam pesan yang diterima oleh Kompas.com pada hari Sabtu (1/3/2017), Jet menjelaskan bahwa yang perlu dipertanyakan ketika Anda sedang dalam situasi tersebut adalah apakah Anda mau terus berada dalam sebuah hubungan yang tidak sehat?
“Apakah anda mau terus berinvestasi bodong? Alias merugi? Anda curahkan waktu, tenaga, uang Anda pada sebuah hubungan yang nyatanya membuat Anda semakin menderita, bukan bahagia,” katanya.
Daripada mempertahankan hubungan yang sudah rusak atau tidak ada ujungnya tersebut, Anda justru akan lebih berbahagia ketika melajang.
“Jomblo bukanlah momok, walaupun banyak sekali orang yang menertawakan status tersebut,” kata Jet lagi.
Status jomblo justru berarti Anda memiliki kesempatan dan waktu untuk mengembangkan diri tanpa harus direpotkan dengan perasaan-perasaan cemburu, marah, sedih, dan kesal terhadap pasangan.
“Buat apa membuang waktu Anda untuk sesuatu yang akhirnya malah merusak diri Anda? Lebih baik single dan happy daripada pacaran penuh drama dan air mata,” ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.