Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2017, 16:04 WIB
Cahyu Cantika Amiranti

Penulis

Kalsium tanpa kehadiran vitamin D yang mencukupi juga tak akan memberi manfaat bagi tubuh. Kalsium membutuhkan vitamin ini untuk penyerapan optimalnya.

Sumber vitamin D dari makanan antara lain didapat dari kuning telur, ikan air laut, dan susu. Kebutuhan vitamin D perempuan adalah minimal 15 mcg per hari, sampai usia 70 tahun. Lebih dari umur itu, kebutuhannya naik menjadi 20 mcg per hari.

Selain kedua nutrisi di atas, tubuh juga membutuhkan protein, kolagen, serta vitamin C dan E untuk menjaga kesehatan tulang, sendi, dan otot. Jika ketiga organ yang termasuk ke dalam sistem muskuloskeletal—struktur yang menunjang bentuk tubuh dan mengurus pergerakan—ini sehat, maka orang pun dapat bergerak secara aktif.

Apakah itu sudah cukup? Belum.


Tanpa aktivitas di luar ruangan dan olahraga rutin, asupan nutrisi di atas belum akan memberikan banyak manfaat buat badan. Vitamin D, misalnya, baru bisa aktif bila badan mendapat cukup paparan sinar matahari.

Satu lagi, asupan nutrisi yang tepat juga butuh dibantu olahraga rutin, agar manfaatnya optimal bagi tulang dan otot.

"Wanita yang berolahraga secara rutin umumnya akan memiliki nilai kepadatan dan kekuatan tulang lebih besar dibandingkan dengan yang jarang melakukan aktivitas fisik," ujar tim dari NIH, seperti dilansir dalam situs web-nya pada Mei 2015.

Waktu yang dibutuhkan sebenarnya relatif tidak banyak, selama olahraga dilakukan teratur dan terukur.

"Setidaknya 30 menit per hari, lima kali seminggu," ujar dokter spesialis olahraga sekaligus Sekretaris Jenderal Perosi, Andi Kurniawan, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (8/3/2017).

Ragam olahraga yang disarankan untuk membantu menjaga kondisi dan kelenturan tulang, sendi dan otot, antara lain jalan kaki, senam, tai-chi, dan menari. Latihan fisik ini akan membantu meminimalkan risiko para perempuan terkena osteoporosis alias pengeroposan tulang serta penyakit sendi dan otot. Kemungkinan untuk jatuh yang dapat mengakibatkan patah tulang pun dapat dicegah.

Data Kementerian Kesehatan yang dilansir pada 2015 menyebutkan, 1 dari 4 perempuan berusia 50-80 tahun di Indonesia menderita osteoporosis. Risiko perempuan menderita masalah degeneratif ini juga disebut 4 kali lebih besar daripada laki-laki, merujuk hasil riset International Osteoporosis Foundation.

Pentingnya upaya mengingatkan para perempuan tentang risiko kekuatan tulang dan otot gara-gara lupa menjaga pola makan dan rutin berolahraga ini mendasari munculnya kegiatan seperti kampanye #TetapBisa dari Anlene. Gerakan tersebut mengajak para perempuan untuk selalu aktif bergerak sembari memberi edukasi mengenai kecukupan asupan gizi, sekalipun usia terus bertambah.

Jika ingin mencari tahu mengenai kampanye tersebut lebih lanjut, situs web berikut bisa dibuka. Ingat, urusan perempuan tak pernah tentang dirinya sendiri saja, apalagi bila sudah berkeluarga. Ayo bergerak!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com