Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2017, 12:20 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

KOMPAS.com - Efek mengonsumsi banyak gula ternyata tak semanis rasanya. Malah, konsumsi gula bisa merusak mood. Mereka yang sering mengasup gula cenderung bisa membuat kita merasa cemas dan memperburuk depresi.

Masalahnya, tak mudah menghindari gula. Si manis ini sering bersembunyi di sejumlah makanan yang kita anggap sehat. Misalnya saja jus buah yang kandungan gulanya bisa melebihi takaran harian yang disarankan.

Bagaimana gula bisa memengaruhi mood?

- Saat kita mengonsumsi gula, tubuh harus menangkalnya dengan melepaskan insulin, yang menyebabkan penurunan glukosa darah secara cepat. Untuk mengimbanginya, tubuh melepaskan adrenalin. Kondisi tersebut menempatkan tubuh dalam mode "fight or flight" yang dapat memicu kecemasan.

- Gula juga menyebabkan peradangan, yang berarti Anda melepaskan zat inflamasi yang disebut sitokin, dan ini terkait dengan depresi. Peradangan juga mempercepat penuaan dan dapat mempengaruhi elastisitas kulit. Jadi, jika Anda ingin kulit bercahaya dan juga merasa lebih bahagia, batasi asupan gula.

-  Efek berbahaya lainnya adalah gula sangat adiktif (beberapa ahli telah menyamakan sifat adiktif gula dengan kokain). Bila Anda ingin melakukan detoks gula di tubuh, Anda akan merasakan efek yang buruk sebelum akhirnya mulai terasa lebih nyaman. Dibutuhkan waktu sekitar 48 jam untuk mencoba menghilangkan hasrat mengkonsumsi makanan atau minuman manis.

Namun ternyata rentang waktu tersebut tak cukup, inilah sifat dari sesuatu yang adiktif. Anda berpotensi mengalami sakit kepala atau perubahan suasana hati saat mencoba menghindari gula.

Meski demikian, gula bukanlah racun yang harus 100 persen dihindari. "Tubuh kita diciptakan dengan sempurna dan dilengkapi dengan sistem untuk mencerna gula," kata penasehat bidang gizi Men's Health, Alan Aragon, M.S.

Anjuran untuk menghindari gula berdasarkan pada penalaran, bahwa gula adalah kalori kosong alias mengandung kalori yang cukup tinggi tapi tanpa nutrisi.

Jika 10 persen dari total kalori Anda berasal dari permen, maka tidak mungkin bagi Anda untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian tanpa Anda makan dalam porsi yang terlalu banyak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber nypost.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com