Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2017, 10:00 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

ACEH, KOMPAS.com - Ada banyak cerita yang bisa dijadikan dongeng untuk anak-anak. Tetapi, cerita yang disampaikan disarankan menyesuaikan rentang usia. Cerita yang sesuai itu dinilai bisa lebih mudah ditangkap oleh anak.

Pendongeng dari Komunitas Ayo Dongeng Indonesia (Ayodi) Cahyono Budi Dharmawan mengatakan cerita dongeng dibagi tiga rentang usia.

Untuk anak berusia di bawah tujuh tahun, cerita yang disampaikan bisa berupa fabel. “Fabel kan personifikasi, di mana membuat karakter manusia ke hewan. Selain itu, karakternya juga lucu,” kata Budi kepada Kompas Lifestyle saat media trip Bintang Nutricia di Festival Dongeng Internasional Indonesia (FDII), Aceh, Sabtu (11/11/2017).

Pada fase usia tersebut, kata Budi, karakter dasar anak-anak diharapkan terbentuk lewat cerita dongeng. Misalnya alasan anak tak boleh berbohong atau mencuri—yang digambarkan saat hewan melakukan itu maka akan berdampak buruk seperti musibah atau kecelakaan.

“Juga membentuk karakter dasar manusia bahwa bagaimana berbuat baik pada orang lain,” katanya.

Kemudian kategori cerita anak saat di bangku sekolah dasar adalah tentang pertemanan. Cerita ini erat dengan hubungan antara manusia yang lebih mendalam.

“Bahwa kita membutuhkan orang lain dalam hidup dan bersosialisasi. Itu bisa didapat dari kisah persahabatan,” ujar Budi.

Sementara itu untuk anak yang duduk di bangku sekolah menengah pertama, maka bisa menyajikan cerita yang lebih nyata. Cerita-cerita itu bisa berkaitan dengan tokoh terkenal dan menginspirasi.

Pemilihan ini cerita tak lain untuk pembentukan diri. Sebab di usia itu, anak dianggap sudah mulai mencari jati diri.

“Diharapkan cerita-cerita tokoh-tokoh itu berhasil memberi makna bagi kehidupan mereka, seperti ‘Oh ya tokoh ini berhasil karena setiap ahri melakukan hal ini. Nah yang cocok buat saya yang mana ya atau dari figur mana,” kata Budi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com