"Memori adalah proses yang mengganggu, dan apa yang kita tarik dari otak kita tidak selalu sepenuhnya akurat," tambahnya.
Walau HSAM sudah dikenali 20 tahun yang lalu, sampai kini para peneliti masih belum bisa memahami sepenuhnya kondisi tersebut.
Pemahaman yang lebih mendalam tentang kemampuan mengingat ini disebutkan dapat menjadi terobosan dalam perang melawan penyakit penurunan ingatan seperti Alzheimer.
Meski bagai pedang bermata dua, tetapij DeGrandis pada akhirnya bersyukur dengan anugerah tersebut.
"Ini bisa membuat frustrasi. Tapi, juga sangat menyenangkan memiliki akses mudah ke kenangan indah. Saya benar-benar berusaha untuk tidak mempedulikannya," ucap DeGrandis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.