Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2017, 08:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Setiap orang tentu pernah merasa kesepian. Sesekali itu hal yang normal, tapi jika emosi ini menetap maka ini merupakan hal yang menakutkan. Kesepian bukan hanya memengaruhi mental, tapi juga fisik. Para ahli bahkan menganggap kesepian sebagai faktor terjadinya kematian dini.

Dunia sedang menghadapi epidemi kesepian. Tahun 2010, sekitar 40 persen orang Amerika Serikat mengaku sering merasa kesepian. Jumlah tersebut naik 20 persen dari tahun 1980-an. Di Australia, menurut penelitian satu dari tiga orang merasa kesepian.

Sementara di Jepang, saat ini "Kodokushi" alias mati dalam kesendirian menjadi masalah di Negeri Sakura tersebut.

Perasaan kesepian bisa timbul bukan karena kita sendirian. Ada banyak orang yang tak bisa mengusir kesepiannya walau berada di tengah banyak orang. Pada dasarnya kita tidak mudah merasa kesepian jika memiliki hubungan yang berarti dengan orang lain.

Kesepian dan perasaan terisolasi bukanlah hal sepele. Ada konsekuensi dan efek samping yang jika dibiarkan berlarut, tentu akan menyebabkan hal fatal. Itu sebabnya para ahli kesehatan menganggap kesepian sebagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat.

"Ada bukti kuat bahwa isolasi sosial dan kesepian meningkatkan risiko kematian dini secara signifikan, dan besarnya risiko melebihi banyak indikator kesehatan lainnya," kata psikolog Julianne Holt-Lunstad dari Brigham Young University.

Untuk menghilangkan perasaan kesepian, kita perlu mendapatkan dukungan sosial dari sekitar. Ketahui cara mendapatkannya.

1. Berbicara dengan orang asing

Banyak dari kita merasa ngeri membayangkan mengobrol dengan orang asing yang tak dikenal. Padahal, terkadang berbicara dengan orang asing memiliki banyak manfaat yang tidak kita sadari.

Menurut penelitian, berbicara dengan orang yang tidak kenal, misalnya dalam perjalanan, memang bisa mendatangkan perasaan negatif. Tetapi, orang-orang yang disurvei mengaku mereka merasa lebih baik dan ada perasaan lebih ringan. Jika Anda tidak menaruh curiga pada penumpang di sebelah Anda saat berada di kereta komuter, tak perlu ragu untuk merespon pembicaraannya.

Baca :Terlalu Lama "Menjomblo" Memperpendek Umur

2. Matikan gadget

Tatap muka secara langsung dapat meningkatkan produksi hormon endorfin kita. Zat ini dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kesehatan.

Makan malam bersama, memainkan "board game", ngobrol santai, dan hampir semua kegiatan sosial, menjaga hubungan kita tetap kuat. Inilah yang tidak bisa dilakukan oleh interaksi online.

"Media elektronik dapat mempengaruhi manusia dan menggulingkan koran. Tapi, jika menyangkut kesehatan manusia, tatap muka secara online dapat meningkatkan fungsi tersebut," kata psikolog Susan Pinker.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com