Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2017, 08:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sebuah studi yang diterbitkan tahun lalu di American Journal of Epidemiology, menegaskan bahwa media sosial menurunkan perasaan kesejahteraan jiwa.

"Hal yang rumit tentang media sosial adalah saat kita menggunakannya kita mendapat kesan terlibat dalam interaksi sosial yang berarti," tulis Shakya dan Christakis dalam sebuah sinopsis studi untuk Harvard Business Review.

Padahal, sifat dan kualitas interaksi di dunia maya tak sebanding untuk menggantikan interaksi dunia nyata yang manusia butuhkan untuk kehidupan yang sehat.

3. Berinteraksi dengan tetangga

Hubungan paling penting juga berada di sekitar kita secara geografis, meskipun tanpa ikatan darah.Tetangga dan rekan kerja yang sering kita temui dapat memberikan tujuan penting dalam peta hubungan sosial kita yang lebih luas. Bahkan, jika itu bukanlah hubungan kita yang paling berarti dan dalam.

Jujur saja, karena alasan kesibukan saat ini kita sering mengabaikan hubungan dengan orang yang tinggal dekat kita. Padahal, para ahli mengatakan bahwa relasi kita dengan tetangga berperan dalam keseluruhan hubungan dengan orang lain.

Bersikap simpatik dan menaruh perhatian pada orang yang dekat dengan kita akan menjadi cara untuk membuka ikatan sosial yang lebih kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com