Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2018, 12:50 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber liveabout

3. Kurangnya keterampilan komunikasi

Sebenarnya ini hal yang mudah dan sederhana. Namun, masih banyak yang belum memahami cara berbicara satu sama lain dan seni mendengarkan. Banyak juga pasangan yang menghindari percakapan hanya karena takut saling melukai.

Berapa pun usia pernikahan Anda, komunikasi adalah keterampilan utama yang harus dimiliki. Cara termudah untuk membangun kepercayaan dalam pernikahan adalah melalui keterampilan komunikasi yang terbuka dan jujur. Jika berbicara dan mendengarkan tidak menjadi kebiasaan dalam rumah tangga, maka tidak ada harapan rumah tangga itu akan bertahan selamanya.

Komunikasi dapat menjadi jalan untuk mendiskusikan solusi. Masalah perkawinan tidak bisa dipecahkan tanpa kemauan untuk berkomunikasi. Anda bisa mengetahui cara efektif berkomunikasi dengan pasangan sejak masa pacaran sehingga tidak mudah tersulut emosi saat menghadapi tekanan.

Komunikasi sebelum menikah dapat mencegah harapan yang tidak realistis yang mungkin timbul dalam pernikahan.

Baca :Jangan Takut Berdebat dengan Pasangan

3. Ekspetasi yang terlalu tinggi

Memasang harapan yang tinggi memang bagus untuk memacu semangat kita. Namun, ini tidak berlaku pada pernikahan. Harapan tinggi yang berpadu dengan kemalasan akan membuat pernikahan hanya berakhir dalam perceraian.

Wanita yang membeli gaun pengantin mahal itu mungkin juga memiliki harapan pernikahan yang sangat tinggi. Pria dan wanita sama-sama membuat banyak asumsi dalam pernikahan dan apa yang diharapkan dari sebuah pernikahan.

Ekspektasi pernikahan jarang selaras dengan realitas kehidupan seperti di dalam pernikahan.

Ada banyak mitos yang beredar dalam pernikahan, misalnya keyakinan bahwa pria hanya menginginkan seks dalam pernikahan atau wanita adalah pihak yang memboroskan uang. Salah paham inilah yang kerap menimbulkan masalah dalam pernikahan.

Selain itu, kedua pasangan seyogianya juga menyadari bahwa kehidupan perkawinan tidak akan luput dari kemungkinan terjadinya konflik. Penyebabnya bisa beragam, antara lain perbedaan latar belakang pendidikan, budaya, dan harapan.

Kedua pasangan perlu menyadari bahwa mereka berasal dari latar belakang yang berbeda satu sama lain. Jadikanlah konflik sebagai ajang bagi peningkatan saling mengenali antar-pasangan. Untuk itu, seyogianya kedua pasangan mampu mengelola dan menyiasati konflik dengan cara kompromistis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com