KOMPAS.com - Pendapat yang mengatakan bahwa uang tak bisa membeli kebahagiaan rupanya tak sepenuhnya benar. Riset terbaru membuktikan sebaliknya, punya banyak uang berdampak posistif pada kehidupan kita.
Kita tak bisa memungkiri kenyataan bahwa hidup memang butuh uang. Yah, dengan uang kita bisa melakukan lebih banyak hal, termasuk membeli "waktu" sehingga kita bisa menikmati sesuatu yang membuat bahagia. Mendonasikan sebagian uang kita pada orang yang kurang beruntung juga membuat hati lebih gembira.
Riset dari University of California menyimpulkan bahwa seberapa banyak uang yang kita miliki berdampak pada bagaimana kita mengalami kebahagiaan.
Mereka yang memiliki penghasilan lebih tinggi ternyata memiliki emosi positif yang berfokus pada diri sendiri.
Sementara itu, mereka yang memiliki penghasilannya lebih rendah cenderung mengalami emosi positif yang fokus pada hubungannya dengan orang lain.
Penelitian terdahulu pernah menyebutkan bahwa kelas sosial menentukan apakah seseorang cenderung berorientasi pada diri sendiri atau orang lain.
Untuk menyelidiki arti dari hasil riset tersebut, tim peneliti menganalisa kembali dengan menggunaka data survei sebelumnya yang melibatkan 1.519 orang dewasa AS berusia 24 sampai 93 tahun.
Dari survei tersebut, tim peneliti mengumpulkan data pendapatan rumah tangga setiap orang dan menganalisis bagaimana orang-orang tersebut mengalami 7 emosi yang diyakini mendasari kebahagiaan.
Emosi tersebut antara lain hiburan, kekaguman, kasih sayang, kepuasan, antusiasme, cinta, dan harga diri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.