Selain itu, bukti di beberapa negara menunjukkan bahwa pria muda maupun tua bisa dua hingga lima kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit akibat cedera:
Mengapa bisa begitu?
Para pria berusia muda menyumbang angka terbesar dalam statistik kematian dan kecelakaan. Kondisi ini dikaitkan dengan perilaku berisiko dan keteledoran khas anak-anak remaja yang biasanya dipengaruhi oleh rasa penasaran.
Tim peneliti kesehatan di Henri Poincare University di Perancis juga menemukan beberapa alasan yang melatarbelakangi mengapa pria lebih sering menjadi korban kecelakaan cedera ketimbang wanita.
Beberapa di antaranya adalah kurang pengalaman kerja, tidak memiliki pelatihan keselamatan kerja, memiliki gangguan tidur, hingga kebiasaan merokok.
Baca juga : Dampak Kurang Tidur: Dari Cepat Pikun Sampai Depresi
Selain itu, faktor lingkungan pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan pun juga ikut berpengaruh. Pada umumnya, pria terlibat dalam pekerjaan berat dan aktivitas yang biasanya jauh lebih berisiko dibandingkan dengan wanita.
Terlebih, meski tidak terbukti pada semua kasus kecelakaan, tingkat testosteron tinggi pada pria ikut menyumbang faktor risikonya.
Testosteron tinggi telah lama dikaitkan dengan sikap agresif dan kecenderungan impulsif, yang pada kebanyakan kasus, dapat membahayakan keselamatan diri.
Para pakar berpendapat bahwa agresivitas pria juga sedikit banyak ikut dipengaruhi oleh tekanan sosial dan peran gender yang memaksa pria haruslah menjadi sosok yang kuat, maskulin, sangar, berani ambil risiko, dan mampu mengerjakan segala hal berat.
Namun lagi-lagi, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menelaah penyebab pasti mengapa laki-laki lebih rawan menjadi korban kecelakaan ketimbang wanita.
Yang penting harus bisa menjaga keselamatan diri
Gunakan sabuk pengaman ketika berkendara dengan mobil, dan pakai atribut lengkap (helm, sarung tangan, dan jaket) ketika berkendara dengan motor.
Di jalanan, sebisa mungkin berkendara dengan kepala dingin. Mengalah dan berikan jalan bagi orang lain, jika itu yang diperlukan.
Patuhi rambu lalu lintas. Sadari pula bahayanya mengemudi sambil mabuk, ketika ngantuk atau kelelahan, dan bahayanya mengemudi kendaraan sambil main hape.
Di tempat kerja, pastikan memakai atribut keselamatan yang diperlukan, misalnya helm, kacamata goggle, dan sepatu boots. Pastikan juga alat-alat dan mesin berat yang digunakan masih layak operasi.
Patuhi aturan keselamatan kerja yang dicanangkan oleh perusahaan, dan mintalah pelatihan keselamatan kerja rutin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.