Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2018, 23:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Alodokter

Beberapa peneliti percaya bahwa kandungan bahan ini dalam tubuh hewan yang dikonsumsi dapat membahayakan kesehatan. Namun kebenaran hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Meski demikian, jika hewan yang diternakkan dengan cara organik dalam kondisi sakit, terkadang ia juga perlu ditangani dengan suntik antiobiotik atau obat-obatan lain.

Hal terpenting di atas pilihan organik atau tidak adalah memberikan nutrisi yang cukup dan lengkap bagi si bayi.

Sebab, makanan organik tidak selalu berarti pilihan lebih sehat.

Bagaimana agar lebih sehat?

Orang yang mengonsumsi sayur dan buah organik lebih tidak berisiko terpapar residu pestisida.

Begitu juga yang mengonsumsi daging yang diternakkan secara organik lebih tidak berisiko terpapar bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

Meski demikian, belum ditemukan manfaat kesehatan yang signifikan dari mengonsumsi bahan makanan organik.

Terdapat banyak faktor lain yang menentukan kesehatan seseorang di samping pilihan konsumsi makanan organik atau konvensional.

Sebenarnya, hal terpenting bukanlah pada apakah bahan makanan kita organik atau bukan.

Yang terpenting, pastikan kita selalu memproses bahan-bahan makanan tersebut sebelum dikonsumsi dengan beberapa cara di bawah ini.

-Untuk mendapatkan bahan makanan segar, belilah buah dan sayur sesuai musimnya, atau lebih baik lagi belilah langsung dari petani lokal.

-Cuci buah dan sayuran di bawah air mengalir sebelum dikonsumsi atau diolah. Dengan mencuci, umumnya kotoran, debu, bakteri, dan bahan kimia yang menempel pada lapisan kulit akan hilang.

Baca juga: Minum Jus Buah Setiap Hari Belum Tentu Sehat

Meski demikian, tetap ada bahan pestisida tertentu yang tidak dapat hilang dengan dicuci. Ini bisa diatasi dengan mengupas kulitnya untuk mengurangi risiko paparan pestisida.

Di sisi lain, mengupas kulit buah atau sayur tertentu memang berisiko menghilangkan sebagian serat dan nutrisi.

Mengonsumsi berbagai jenis sayur, buah, dan protein hewani dapat mengurangi risiko paparan terhadap satu jenis pestisida.

Bacalah label makanan kemasan dengan baik. Walaupun diberi label organik, namun bisa saja produk tersebut masih mengandung kalori, gula, dan garam dalam kadar berlebihan.

Jika ingin mendatangkan nutrisi maksimal, -baik makanan organik maupun non-organik, konsumsilah sayur dan buah dalam keadaan segar.

Nutrisi yang terdapat dalam makanan bisa mengalami oksidasi dari waktu ke waktu.

Sebagai contoh, meskipun kita memiliki buah jeruk organik, namun jika kita menyimpannya sekian lama dalam lemari pendingin, maka akan banyak nutrisi yang hilang dari buah jeruk tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com