Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Naga Sepanjang 118 Meter Menari di Bawah Terik Matahari Pontianak

Kompas.com - 02/03/2018, 18:12 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Sinar matahari memancar panas tepat di atas ubun-ubun. Tapi, suasana panas itu tak membuat anak-anak dan juga orang tua  yang berkumpul di pinggir jalan untuk berhenti menunggu.

Berbekal payung, baju lengan panjang, atau pun topi, mereka rela terpangang teriknya matahari siang itu, demi satu hal: pawai naga!

Yap, ini adalah acara tahunan yang digelar dalam rangka perayaan Cap Go Meh 2569 di Pontianak, Kalimantan Barat.

Diiringi suara khas dari alat musik gong, tambur, dan simbal, satu per satu replika naga melintasi Jalan Gadjah Mada.

Ukuran naga pun tergolong besar dan panjang. Berdasarkan informasi dari panitia Cap Go Meh di Pontianak, naga terpanjang mencapai 118 meter.

Baca juga: 1.145 Tatung Dipastikan Beratraksi di Cap Go Meh Singkawang

Salah satu peserta, Yayasan Sinar Surya, membawa replika naga berukuran 69 meter dengan 17 ruas.

Diberi nama Voice of Dragon Sinar Surya, replika naga ini didukung oleh Wismilak Foundation.

Pembuatan naga yang didominasi warna putih hijau pun tergolong cepat, karena hanya memakan waktu sekitar satu bulan.

“Keikutsertaan ini untuk melestarikan budaya Cap Go Meh sekaligus meningkatkan wisata,” kata Julius, Koordinator Yayasan Sinar Surya kepada Kompas Lifestyle, di Pontianak, Jumat (2/3/2018).

Naga yang merupakan simbol kekuatan, kemakmuran dan kekuasaan—harus melewati serangkaian tahapan, sebelum akhirnya turun ke jalan menyemarakkan pawai.

Baca juga: Jangan Lewatkan, Ini Rute Pawai Lampion Cap Go Meh di Singkawang

Tahap pertama adalah ritual Buka Mata Naga yang dilakukan oleh para Tatung atau dukun menurut tradisi etnis Tionghoa.

Setelah itu para naga akan mengikuti pawai, prosesi Tutup Mata Naga dan pembakaran naga.

“Perayaan simbol dari acara lancar dan melambangkan kedamaian dan kemakmuran,” kata dia.

Sementara itu, Regional Manager Wismilak daerah Kalimantan Agus Widodo mengaku, keikutsertaan ini merupakan tahun ke-11 bagi Wismilak Foundation

“Selebrasi Cap Go Meh adalah rangkaian kegiatan budaya yang tidak akan lekang dimakan zaman."

"Ini adalah aset budaya Indonesia yang sudah seharusnya kita lestarikan bersama dan kami sangat bangga dapat terus menjadi bagian dari komunitas besar ini,” ujar Agus.

Baca juga: Pontianak Pecahkan Rekor Muri Masak Ikan Asam Pedas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com