JAKARTA, KOMPAS.com - Tren mode di negeri sakura seringkali membawa inspirasi bagi produk mode banyak orang. Salah satunya adalah Dokter Tirta Mandira Yudhi.
Terinspirasi dari fesyen Jepang di tahun 1990an, Dokter Tirta merilis koleksi tas full print-nya untuk CMMN, label yang didirikannya sejak 2017 lalu. Untuk koleksi terbarunya, 'Heineken x CMMN' dan 'Statue and Lips', CMMN menggunakan bahan corduroy dan kanvas tahan air (waterproof).
Koleksi 'Heineken x CMMN' memiliki motif tutup botol bir dan menjadi koleksi kolaborasi bersama Heineken. Sementara Statue and Lips memikiki warna dasar putih dan ikon-ikon patung serta bibir.
Dokter Tirta menyampaikan, pihaknya pun menemui tantangan dalam menyiapkan bahan-bahan pembuatan tas. Sebab teknik full print untuk tas sebelumnya masih belum ada di Indonesia.
Apalagi pihaknya menggunakan bahan waterproof.
"Rata-rata butuh sebulan persiapan bahan dan rata-rata ada yang gagal dulu karena bahan waterproof sulit menerima tinta. Di Indonesia terbiasa dengan sablon. Ini menjadi hal baru," kata Tirta saat ditemui di Plaza Indonesia, Sabtu (7/4/2018).
Tirta turut menggandeng rekannya Putra Pamungkas yang berprofesi sebagai desainer dari produk-produk tas CMMN tersebut.
Keduanya mengaku senang dengan pola full print untuk tas yang dipopulerkan fesyen Jepang di tahun 90an dan kebetulan pola tersebut belum diterapkan di tanah air.
Pola tersebut hingga saat ini menurutnya masih terus hype di Jepang. Namun full print pada tas tersebut kini banyak diterapkan di Amerika. Misalnya oleh label tas Supreme.
"Aplikasi full print di tas itu ternyata belum ada di Indonesia, jadi enggak ada salahnya kalau kami aplikasi di tas agar orang kalau pakaiannya polos, melihatnya ke tas," ucap dia.
Jual 150 tas dalam satu jam
CMMN selalu merilis tasnya secara terbatas (limited) pada setiap volume (seri). Dokter Tirta menjelaskan pihaknya tak pernah me-restock barangnya dengan pertimbangan memberi nilai lebih terhadap barang tersebut
Salah satu rekor penjualan tas CMMN menurutnya adalah pada volume pertama, dimana pihaknya berhasil menjual 150 tas dalam satu jam.
"Rekor sejam sold out dan harga resell-nya mencapai sejuta rupiah di forum online," katanya.