Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 21/05/2018, 07:00 WIB

KOMPAS.com - Walau sindrom polisistik ovarium (PCOS) diderita sekitar 5 juta wanita setiap tahun, tetapi banyak orang yang tidak mengenalnya.

PCOS terjadi ketika ovarium wanita atau kelenjar adrenal memproduksi hormon laki-laki, seperti testoteron, lebih banyak dari normal. Akibatnya terjadi gangguan keseimbangan hromonal.

Menurut Departemen Kesehatan Amerika Serikat, PCOS bisa menyebabkan terbentuknya kista di ovarium serta kesulitan hamil. Ini terjadi karena sel telur susah matang atau dilepaskan saat menstruasi.

Setidaknya ada 3 gejala PCOS, yaitu menstruasi tidak teratur atau tidak haid, kadar hormon pria lebih tinggi, dan ada kista yang bisa dideteksi dengan USG.

Gejala lain adalah tumbuhnya rambut pada tempat-tempat yang tidak semestinya, misalnya pada bagian wajah wanita.

Baca juga: 10 Penyebab Utama Sulit Hamil

Ketidakseimbangan hormonal ini juga menyebabkan wajah selalu berjerawat, kegemukan atau berat badan susah turun, rambut rontok, serta area kulit di bagian leher berwarna lebih gelap.

Penyebab

Penyebab pasti PCOS memang belum terlalu jelas. Namun, para ahli menyebut hal ini terkait erat dengan faktor genetik.

Menurut studi terbaru yang dilakukan Dr.Paolo Giacobini dari Perancis, diketahui bahwa wanita hamil yang menderita PCOS akan memiliki hormon AMH lebih tinggi.

Selain sulit hamil, PCOS juga meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Misalnya saja lebih rentan diabetes melitus, kegemukan, penyakit jantung, atau hipertensi.

Untuk mendeteksi PCOS dokter akan melakukan pemeriksaan pelvis, tes darah, atau pun USG untuk melihat kondisi rahim dan ovarium.

Mayoritas gejala PCOS bisa diatasi dengan pengaturan pola makan dan perubahan gaya hidup. Obat untuk mengobati kondisi ini memang tidak ada, tetapi terkadang dokter meresepkan pil KB untuk menyeimbangkan hormon.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke