Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warung Mbok Yem, Warung Tertinggi di Indonesia yang Legendaris

Kompas.com - 05/07/2018, 18:38 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Mbok Yem mengaku hanya sekali dalam setahun turun gunung untuk pulang kampung, tepatnya ketika musim lebaran tiba.

"Yah, sekali setahun aja pulangnya. Waktu lebaran," paparnya, sembari menyiapkan makanan untuk para pendaki.

Dalam sehari, Mbok Yem bisa melayani 200 hingga 300 orang pendaki. Momen 17 Agustus dan bulan Suro, kata Mbok Yem, adalah masa dimana Gunung Lawu akan dipadati oleh pendaki sehingga warungnya kebanjiran pembeli.

Baca juga: Merasakan Sensasi Kopi Gunung di Kaki Gunung Argopuro...

Makanan yang dijual di warung Mbok Yem ini terbilang cukup murah, hanya berkisar Rp 10.000 saja.

Para pendaki pun juga merasa terbantu dengan adanya warung Mbok Yem.

"Jadi  enggak perlu bawa banyak bekal waktu mendaki. Bisa beli di warung ini," ucap Indra, salah satu pendaki dari Ngawi.

Warung makan Mbok Yem juga bisa menjadi tempat tidur alternatif para pendaki yang tak mau repot mendirikan tenda untuk bermalam di Gunung Lawu.

Bagi para pendaki, pecel masakan Mbok Yem adalah menu paling favorit dan fenomenal. Tak jarang, banyak pendaki yang menaklukan Gunung Lawu hanya untuk mencicipi pecel masakan Mbok Yem.

"Saya sudah tiga kali ke Lawu. Yah, kangen pecel Mbok yem," ucap Iin Pendaki asal Yogyakarta.

Mbok Yem yang terkenal dengan sebutan 'Legenda Gunung Lawu' ini juga menyediakan makanan seperti soto, gorengan, mi instan dan berbagai minuman untuk para pendaki.

Dari hasil berjualan ini, Mbok Yem juga bisa membeli sebuah rumah yang berlokasi di Magetan, kampung halamannya.

Tertinggi

Selain di Lawu, di beberapa gunung memang terdapat sejumlah warung yang menjajakan makanan untuk pendaki.

Namun, lokasi warung tersebut tidak sampai berada di ketinggian lebih dari 3.000 mdpl.

Warung-warung tersebut tidak melayani para pendaki hingga 24 jam penuh atau hanya buka pada musim tertentu.

Selain itu, para penjual juga tidak menjadikan warung tersebut sebagai tempat tinggal.

Untuk menyediakan makanan bagi pendaki, Mbok Yem masih menggunakan kompor tungku dengan bahan bakar kayu. Pasokan listrik pun ia dapatkan dari tenaga genset.

Di kalangan pendaki, warung Mbok Yem ini telah dinobatkan sebagai warung tertinggi di Indonesia.

Bagaimana, tertarik mencoba?

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com