Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyulam Bukan Cuma "Milik" Si Nenek, Buktikan Sendiri...

Kompas.com - 31/08/2018, 20:13 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Apa yang pertama kali terlintas di pikiran kamu ketika mendengar kata "menyulam"?

Mungkin di antara kita akan langsung mengingat sosok ibu atau nenek yang gemar melakukan jenis kerajinan tangan itu.

Padahal, kegiatan menyulam sebetulnya bukan hanya bisa menjadi alternatif kegiatan mengisi waktu luang, namun pun memberikan banyak manfaat.

Seorang seniman sulam, Grace Veronica, ingin mengajak anak muda untuk mematahkan anggapan tersebut, bahwa menyulam hanya untuk orang renta.

Sebab, teknik sulam sebetulnya bisa diaplikasikan pada media yang bervariasi, sehingga mampu menjadi "kekinian" dan mengikuti tren terbaru.

Baca juga: Warga Rusun Pulogebang Diberi Pelatihan Menyulam

Misalnya, ketika diaplikasikan pada beragam jenis kain yang digunakan sebagai pakaian, termasuk kain penutup kepala bagi wanita berhijab.

"Sulam dianggap sudah 'so last year'. Jadi sebagai anak muda kita mau naikkan lagi bahwa sulam tidak 'old school'."

Hal itu diungkapkan Grace di sela workshop menyulam bersama The Little Things She Needs di Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (31/8/2018).

Ya, tak sekadar mengisi waktu luang, kegiatan menyulam dianggap bisa melatih emosi dan pikiran.

"Kayak spiritual art. Karena fokus pikiran kita hanya ke benang dan pola," tutur dia.

Bagi pemula, Grace menyarankan untuk mencoba penyulaman dengan media kain blacu.

engan tekstur kain yang keras, menjadikan permukaan kain lebih mudah digambar dan disulam. Blacu juga tak mudah mengkerut.

Untuk benangnya, gunakanlah benang sulam. Benang jahit sebetulnya bisa juga dipakai, namun terlalu tipis, dan tidak bisa menutup pola sulam.

Baca juga: Kiat Pintar Pilih Tukang Jahit yang Jempolan

Sementara untuk tekniknya, teknik tusuk jelujur dinilai paling mudah untuk dicoba oleh para pemula.

Tusuk jelujur adalah jahitan yang membentuk pola dengan jarak sama.

"Setelah itu coba mulai mainkan pattern-pattern yang gampang," tutur dia.

Deretan alfabet menjadi salah satu pola yang paling mudah dipelajari oleh pemula.

Caranya sederhana, yakni dengan menyambungkan ujung satu ke ujung lainnya.

Namun, sejumlah anak SMA yang pernah diajari Grace, ternyata menyukai bentuk geometri seperti segitiga, persegi, dan lainnya.

Satu hal terpenting ketika mau mendalami sulam adalah rutin berlatih. Tak ada patokan waktu yang pasti.

Sebab, kemajuan dalam keterampilan ini amat bergantung pada usaha orang yang bersangkutan. 

"Yang penting melatih kepekaan dan rasa dulu sama benang, jarum, dan kain serta melatih sense," ucap Grace.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com