Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trik Sederhana Membaca Karakter dari Tulisan Tangan

Kompas.com - 24/10/2018, 16:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sebagai perbandingan, ia meminta kita mencari tulisan tangan Oprah Winfrey di mesin pencari Google. Tulisan tangan Oprah tampak memenuhi seluruh bagian kertas. Menandakan karakter dirinya yang mudah berbaur dengan lingkungan dan senang dengan sambutan meriah ketika datang ke tempat tertentu.

Baca juga: Rajin Menulis dengan Tangan Bikin Otak Tambah Cerdas

2. Movement

Lihatlah apakah pergerakan tulisanmu cenderung statis atau lebih dinamis. Misalnya, ada huruf yang tiba-tiba besar atau kecil, bisa pula dilihat dari kemiringan, bentuk huruf dan kecepatan menulis.

Mereka yang memiliki tulisan statis akan cenderung menuliskan huruf-huruf dengan bentuk, ukuran atau kemiringan yang serupa seperti diketik. Hal sebaliknya berlaku bagi mereka yang memiliki tulisan tangan yang irregular atau tidak statis.

Movement atau pergerakan tulisan menunjukkan preferensi hubungan sosial seseorang dengan orang lain.

“Kalau statis, preferensinya lebih senang dengan segala sesuatu yang independen. Seperti jadi jurnalis independen, bekerja independen, segala sesuatu independen. Sedangkan kalau dinamis inginnya selalu  bekerja berkelompok,” kata satu-satunya grafolog Indonesia dengan standar Kompetensi EC-0293 apostille by The Hague Convention itu.

3. Space of form

Bentuk tulisan menunjukkan dorongan internal seseorang. Sebab karakter seseorang terbentuk baik secara genetis maupun karena pola asuh.

Bayangkan setiap baris tulisanmu adalah sofa. Kemudian, bayangkan apa yang dirasakan jika duduk di atasnya. Apakah kamu akan merasakan sofa tersebut tajam atau empuk seperti gelembung-gelembung?

Tulisan yang cenderung berbentuk bulat menunjukkan karakter seseorang yang selalu berusaha menghindari konflik, memilih pendekatan diplomatis, hingga mempertimbangkan kenyamanan bagi orang lain.

Sementara mereka yang punya bentuk tulisan tajam memiliki karakter yang lebih gigih, tekun dan to the point.

Sekali lagi, ingatlah untuk tidak menginterpretasikan tulisan hanya berdasarkan satu indikator saja. Ketika indikator yang dianalisa hanya satu, maka validitas analisa tulisan tangan bisa jadi hanya 10 persen saja.

“Analisa tangan itu seperti pisau. Bisa konstruktif, bisa desktruktif. Kalau analisa tepat bisa menjadi tahu apa kekuatan seseorang. Tapi kalau analisa salah bisa menjadi wrong self judgment lalu orangnya menjadi baper,” kata Deborah.

Nah, apakah kamu sudah bisa menganalisa tulisan tanganmu sendiri?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com