Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Batik Garuda Kujang Kencana Karya Ridwan Kamil...

Kompas.com - 07/11/2018, 17:01 WIB
Putra Prima Perdana,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Filosofinya garuda simbol Pancasila, kujang simbol Sunda, ada titik lima Rukun Islam, enam Rukun Iman, digabung dalam satu grafis yang membuat terlihat lebih berwibawa,” ujar dia.

Emil berharap desainnya menginspirasi masyarakat Jawa Barat sehingga ke depan muncul sentra-sentra batik baru di Jawa Barat.

“Harapannya kalau seorang Ridwan Kamil bisa, masyarakat juga bisa ikut mendesain batik. Membatik jangan sampai terkesan sulit,” tandas dia.

Tidak hanya sekali saja diperkenalkan ke masyarakat, dihitung-hitung sudah empat kali Emil membuat unggahan batik Garuda Kujang Kencana dalam akun Instagram-nya.

Tidak hanya warna biru, dalam sebuah postingan di Hari Batik Nasional 2 Oktober 2018 lalu, Emil menggunakan batik Garuda Kujang Kencana berwarna merah.

Unggahan itu pun dibanjiri komentar netizen.

Bahkan, batik tersebut diminati oleh Wali Kota Pariaman, Genius Umar. “Kirim ke Pariaman batiknya Pak Gubernur,” tulis Genius Umar.

Komentar tersebut disambut oleh Emil. Dia mengaku siap mengirimkan batik tersebut ke Pariaman, Sumatera Barat.

Dibuat Batik Komar

Motif batik Garuda Kujang Kencana karya Emil disambut oleh Rumah Batik Komar sebagai salah satu produsen batik ternama asal Kota Bandung.

Baca juga: Jaket Merah Limited Edition Milik Jokowi Ternyata Ramah di Kantong

Sang pemilik, Komarudin Kudiya mengatakan, desain batik Garuda Kujang Kencana diserahkan langsung oleh sang empunya ide kepadanya.

“Waktu itu launching batik pesantren di Cigadung,” ungkap dia.

Jika dalam beberapa unggahan di Instagram Emil mengatakan batik tersebut bisa dibeli di Rumah Batik Komar, pada kenyataannya batik tersebut tidak pernah dijual, meski banyak yang memesan.

“Saya tidak pernah jual demi menjaga eksklusifitasnya."

"Saya ingin agar motif desain ini eksklusif hanya untuk dipakai Pak Ridwan Kamil. Yang mau beli banyak, tapi saya tidak mau buatkan."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com