Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal "Vaginal Scraping" dan Risikonya bagi Kesehatan

Kompas.com - 14/01/2019, 23:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber The Sun

KOMPAS.com - Belakangan muncul tren "vaginal scraping", yaitu sebuah prosedur yang bertujuan untuk menghilangkan sisa hubungan seksual pada kelamin perempuan.

Namun, prosedur tersebut ditentang sejumlah dokter dengan alasan risiko kesehatan.

Bahkan, FDA Amerika Serikat pun menerbitkan peringatan kesehatan tentang prosedur vaginal scraping pada Juli 2018 lalu.

Praktik tersebut, seperti dilansir laman The Sun, menurut sejumlah pakar kesehatan, dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan.

Ginekolog dan penulis The Vagina Bible, dr Jen Gunter -misalnya, menyarankan perempuan tidak melakukan vaginal scrapping.

Baca juga: Adakah Bentuk Vagina yang Ideal?

"Setiap scraping jaringan epitel vagina dapat memengaruhi ekosistem vagina, dan secara teoritis dapat menyebarkan HPV secara lokal."

HPV adalah human papillomavirus yakni virus yang dapat menyebabkan tumbuhnya kutil di tubuh.

"(Ini) berisiko meningkatkan kerentanan perempuan terhadap infeksi," kata Gunter kepada Refinery29.

Menurut Gunter, epitel vagina beregenerasi sendiri setiap 96 jam, termasuk sel-sel permukaan yang dilepaskan setiap empat jam.

Oleh karena itu, perempuan tak perlu melakukan vaginal scraping jika ingin menghilangkan residu fisik dari penis pria, sebab vagina dengan sendiri menutupi hal tersebut.

Metode ini mengemuka, ketika bulan lalu Mel B menjalani prosedur vaginal scraping untuk menghilangkan jejak dari mantan suaminya Stephen Belafonte.

Mel B mengakui, ia melakukan vaginal scrapping, di mana bagian dalam vaginanya dimasukkan jaringan baru.

Baca juga: Macam-macam Prosedur untuk Meremajakan Vagina Kembali

"Pada dasarnya, ini hampir seperti yang dilakukan korban perkosaan. Kamu ingin membersihkan dirimu sendiri," kata dia.

Belakangan, anggota grup musik Spice Girl tersebut sedikit mengklarifikasi perihal bagian korban perkosaan.

Ia lalu mengatakan hal tersebut dalam tone yang positif. Menurut Mel B, ketika seseorang diperkosa, hal yang ingin dilakukan pasti ingin menghilangkan tanda-tanda tersebut.

Ia pun lantas pergi ke salah satu dokter, dan mengatakan ingin menghapus jejak dari hubungan seksual terakhir bersama Belafonte.

"Dia memeriksa saya, dan mengatakan, 'secara hukum tidak ada yang bisa saya lakukan tentang itu, karena kamu tidak perlu melakukan apa pun'."

"Aku bilang, bisakah dia masuk saja ke sana (vagina) dan mengeluarkan semuanya, namun kemudian (dokter) mengemasnya dengan jaringan baru," ujar Mel B.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com