Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Unik Christian Dior, Dikritik Feminis hingga Ditahan Nazi..

Kompas.com - 12/02/2019, 16:24 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

 KOMPAS.com - Sebagai sosok yang berpengaruh dalam dunia fesyen di Perancis, nama Christian Dior masih dikenal sampai sekarang. Setelah menggelar perhelatan New Look, kiblat fesyen pun juga beralih ke Paris, Perancis.

Dior dikenal sebagai perancang busana yang melegenda. Dia dikenal sebagai sosok yang memperkenalkan konsep kemewahan ke dalam fesyen wanita.

Hasilnya, banyak kritik dari kalangan feminis terkait desain Dior. Namun, rancangannya malah disukai dan dipakai oleh selebritas terkenal dan pejabat negara.

1. Batal jadi diplomat

Christian Dior dilahirkan di daerah Normandia, Perancis. Berasal dari keluarga yang cukup terpandang, masa kecil Dior terbilang sangat baik.

Orangtuanya adalah pemilik pabrik pupuk yang sukses. Ini menjadikannya mendapatkan fasilitas yang memadai.

Pada awalnya, Dior diarahkan orang tuanya untuk menjadi diplomat. Tekadnya berubah karena lebih menyukai dunia seni. Untuk memperoleh tambahan uang pribadinya, dia mulai menjual beberapa hasil sketsa fesyennya dengan harga 10 sen ketika itu.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Christian Dior, Perancang Busana Mewah Legendaris

2. Punya galeri seni

Pada 1928, dia membuka galeri seni di Paris. Di galeri seninya, karya-karya seniman terkenal dipamerkan, seperti Pablo Picasso, Marcel Duchamp, Man Ray, Joan Miro, dan banyak lainnya.

Di salah satu galeri seni miliknya, ia bahkan memamerkan "The Persistence of Memory", karya Salvador Dali yang merupakan pertama kalinya lukisan itu dapat dilihat di kota Paris.

Namun, galeri itu tak mampu selamat dari krisis ekonomi pada 1930-an yang melanda global. Dia terpaksa menutup galeri pada 1931. Bisnis ayahnya juga bangkrut tak lama setelahnya.

3. Nazi dan kamp konsentrasi

Tak lama setelah kebangkrutan, dia mencoba bekerja kepada perancang busana Robert Piquet. Dia membantu Piquet untuk mendesain tiga koleksi Piguet.

Ketika Perang Dunia II pecah pada tahun berikutnya, Dior menjadi pasukan yang ditempatkan di Perancis bagian selatan. Setelah Perancis menyerah terhadap Jerman pada 1940, Dior kembali ke Paris. Dia memulai pekerjaannya di rumah mode Lucien Long.

Selama perang masih berkecamuk, rumah mode Lelong melayani pelanggan dari istri-istri petinggi Nazi dan warga Perancis lainnya.

Langkah itu merupakan cara untuk melestarikan industri mode selama konflik, baik untuk alasan ekonomi maupun seni.

Dia ditangkap oleh polisi rahasia Nazi atau Gestapo dan dipenjara di kamp konsentrasi Ravensbruck. Namun, dia dapat selamat dan dibebaskan pada 1945.

4. New Look membawa perubahan

Dengan bantuan pengusaha Perancis bernama Marcel Boussac, Dior mendirikan rumah mode Christian Dior pada 16 Desember 1946 di 30 Avenue Montaigne Paris.

Pada 12 Februari 1947, sebuah pagelaran koleksi fesyen bertajuk "New Look" digelar. Acara itu menampilkan beberapa koleksi terbaik dari perancang busana Perancis.

Desain itu merupakan paling terkenal pada akhir 1940-an dan awal 1950-an. New LooK menggantikan potongan busana gaya Perang Dunia II. Gaya desainnya untuk merayakan ultra-feminitas dan kemewahan.

Seiring berjalannya waktu, "New Look" mulai diterima dengan baik. Rancangannya dipakai oleh bintang terkenal dunia seperti Rita Hayworth dan Margot Fonteyn.

Dior bahkan diundang untuk menggelar pameran koleksinya secara pribadi kepada keluarga kerajaan Inggris.

New Look menjadi sangat populer, pakaiannya mampu memengaruhi perancang busana lainnya hingga 1950-an.

Dior kemudian mendapatkan sejumlah klien terkemuka dari Hollywood, Amerika Serikat, dan Eropa. Bahkan, menjadikan Perancis sebagai kiblat fesyen dunia.

Baca juga: 12 Februari 1947, Christian Dior Membuat Paris Dilirik Jadi Kiblat Fesyen

5. Tak disukai feminis

Karena awalnya Dior ingin menjadi arsitek, tak heran jika karyanya lebih mengedepankan pada bentuk garis dan desain. Maka dari itu, ia menggunakan kelebihannya dalam desain.

Hasilnya, dalam perhelatan New Look. sejumlah koleksinya ditampilkam seperti angka delapan dengan lengkungan pinggang kecil. Bentuk kreasi desain ini untuk menyoroti bentuk dan lekuk tubuh wanita.

Namun, kaum feminis tidak menyukai beberapa koleksinya. Hal ini karena mereka menganggap untuk mengharuskan perempuan memakai barang-barang seperti korset dan alas agar sesuai dengan standar yang ditetapkan Dior.

Padahal, tak semua wanita nyaman dengan kondisi itu. Akibatnya, ada desainer lain yang membuat desain lebih longgar tak seperti hasil Dior.

6. Terinspirasi adik

Selama Perang Dunia II, saudara perempuan Christian Dior, Catherine Dior, adalah anggota Perlawanan Perancis melawan pendudukan Nazi.

Dia ditangkap oleh Gestapo dan dikirim ke kamp konsentrasi Ravensbruck di Jerman di mana dia tetap dipenjara sampai pembebasannya pada tahun 1945.

Sebagai penghormatan kepada saudara perempuannya, Dior menamai salah satu parfumnya sebagai "Miss Dior".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com