Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Panjang di Balik Perayaan Hari Perempuan Internasional

Kompas.com - 08/03/2019, 15:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Tahun 1908, terjadi keresahan besar dan perdebatan kritis terjadi di kalangan wanita.

Adanya penindasan dan ketidaksetaraan perempuan mendorong perempuan untuk menjadi lebih vokal dan aktif dalam kampanye perubahan.

Di tahun yang sama, sebanyak 15.000 wanita berunjuk rasa di New York menuntut jam kerja yang lebih singkat, gaji yang lebih baik, dan hak untuk memilih.

Sesuai dengan deklarasi Partai Sosialis Amerika, Hari Wanita Nasional pertama dirayakan di seluruh Amerika Serikat pada tanggal 28 Februari.

Wanita terus merayakan Hari Perempuan Nasional pada hari Minggu terakhir bulan Februari hingga tahun 1913.

Pada tahun 1910 Konferensi Internasional tentang Pekerja Perempuan diadakan di Kopenhagen.

Seorang wanita bernama Clara Zetkin, Pemimpin "Women's Office" untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman, mengajukan gagasan tentang Hari Wanita Internasional.

Dia mengusulkan agar setiap tahun di setiap negara harus ada perayaan pada hari yang sama, yaitu Hari Perempuan, untuk mendesak tuntutan mereka.

Usulan Zetkin pun disambut baik dalam konferensi yang dihadiri lebih dari 100 wanita dari 17 negara.

Inilah yang menjadi awal mula adanya Hari Perempuan Internasional.

Menyusul keputusan yang disepakati di Kopenhagen pada tahun 1911, Hari Perempuan Internasional digelar pertama kali di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada 19 Maret.

Baca juga: Pria, Ini 6 Hal yang Mampu Buat Wanita Jatuh Hati

Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri perayaan Hari Perempuan Internasional dengan berkampanye untuk memperjuangkan hak-hak perempuan untuk bekerja, memilih, dilatih, untuk memegang jabatan publik dan mengakhiri diskriminasi.

Namun kurang dari seminggu pada tanggal 25 Maret, kebakaran Triangle Shirtwaist Factory di New York City, merenggut nyawa lebih dari 140 wanita pekerja.

Sebagian korban adalah imigran Italia dan Yahudi.

Bencana ini menarik perhatian yang signifikan terhadap kondisi kerja dan undang-undang perburuhan di Amerika Serikat yang menjadi fokus acara Hari Perempuan Internasional berikutnya.

Baca juga: Hari Perempuan Internasional, Hari Perjuangan Perempuan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com