Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Biarkan Gigi Sensitif Berlarut, Apa Alasannya?

Kompas.com - 09/04/2019, 19:23 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Penyebab kedua adalah penyakit gusi. Terutama pada tahapan awal, yang bisa menyebabkan resesi gusi.

Baca juga: Alasan Aneh Penyebab Gusi Berdarah

Resesi gusi adalah menurunnya gusi ke arah akar gigi sehingga akar gigi terlihat.

Penyakit gusi ini perlu dicaritahu penyebabnya. Sebab, kondisi ini bisa disebabkan oleh gaya hidup seseorang.

Misalnya, terkait dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi atau perlakuan lainnya.

"Gaya hidup agar lebih cantik, lebih keren seperti veneer atau bleaching gigi itu sangat tren, tapi harus ada persiapan agar mulut bisa menerima perawatan seperti itu," ujar dia.

Jangan biarkan terlalu lama

drg. Andy Wirahadikusumah Sp. Pros  KOMPAS.com/Nabilla Tashandra drg. Andy Wirahadikusumah Sp. Pros

Banyak orang mengabaikan gejala gigi sensitif. Padahal, ada sejumlah dampak buruk yang mungkin terjadi jika gigi sensitif dibiarkan berlarut.

Menurut drg. Andy Wirahadikusumah Sp. Pros, gigi sensitif yang dibiarkan berlarut bisa menimbulkan infeksi.

Ia mencontohkan salah satu kasusnya adalah gigi sensitif akibat melakukan prosedur veneer.

"Ngilu bisa menjadi indikator bahwa mungkin ada sesuatu yang harus diperbaiki atau direstorasi lagi," kata Andy.

Ketika infeksi sudah terjadi, maka diperlukan perawatan lanjutan.

Pasien bisa saja harus melakukan perawatan saluran akar yang begitu kompleks, atau bahkan diharuskan mencabut gigi yang mengalami infeksi.

Sebab, seringkali pasien datang terlalu terlambat dan kondisi gigi sudah dalam keadaan infeksi.

"Padahal kalau gejala sensitif ini sudah disadari dari awal mungkin masih bisa dirawat," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com