Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Biarkan Gigi Sensitif Berlarut, Apa Alasannya?

Kompas.com, 9 April 2019, 19:23 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hampir semua orang mengetahui istilah gigi sensitif.

Namun, ternyata masih banyak orang yang belum terlalu memahami apa yang harus dilakukan ketika mengalami masalah gigi sensitif.

Division Head of Health and Wellbeing Unilever Indonesia Foundation Unilever Indonesia, drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent., MDSc., memaparkan sebuah temuan terkait hal ini.

Penjelasannya berdasarkan survei yang dilakukan Unilever melalui badan riset independen IPSOS terhadap masyarakat di atas 18 tahun pada 2018.

Hasilnya menunjukkan bahwa gigi sensitif menjadi masalah bagi 19 persen dari total populasi penduduk Indonesia. Angka ini sama dengan 1:5 total penduduk.

Dari jumlah tersebut, ternyata masih banyak masyarakat yang tidak melakukan langkah apa pun ketika mengalami masalah gigi sensitif.

Baca juga: Solusi Gigi Sensitif Berbentuk Serum

"Sebanyak 93 persen dari total penderita tidak mengambil tindakan apa pun untuk mengatasi keluhan gigi sensitifnya."

Demikian diungkapkan Ratu Mirah pada acara Sensitive Expert Talk by Pepsodent di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/4/2019).

Division Head of Health and Wellbeing Unilever Indonesia Foundation Unilever Indonesia, drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent., MDSc., dan drg. Andy Wirahadikusumah Sp. Pros pada acara Sensitive Expert Talk by Pepsodent di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/4/2019).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Division Head of Health and Wellbeing Unilever Indonesia Foundation Unilever Indonesia, drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent., MDSc., dan drg. Andy Wirahadikusumah Sp. Pros pada acara Sensitive Expert Talk by Pepsodent di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/4/2019).

Padahal, survei juga menunjukkan, penderita gigi sensitif ternyata mengalami penyakit gusi, ulcers ada mulut, gigi goyang, hingga erosi email gigi.

Deretan permasalahan gigi tersebut rupanya juga tidak begitu diperhatikan.

Penyebab gigi sensitif

Setidaknya ada dua akar permasalahan utama gigi sensitif.

Pertama, adanya jaringan dentin yang terbuka. Ini disebabkan oleh sikat gigi yang tidak benar dan dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu lama.

Pemilihan sikat gigi yang salah juga berkontribusi terhadap abrasi gigi dan dentin yang terbuka.

Jadi, usahakan memilih sikat gigi dengan bulu yang lembut.

"Sesuatu yang kecil dan sederhana ketika dilakukan dengan salah ternyata efeknya bisa besar," kata Mirah.

Penyebab kedua adalah penyakit gusi. Terutama pada tahapan awal, yang bisa menyebabkan resesi gusi.

Baca juga: Alasan Aneh Penyebab Gusi Berdarah

Resesi gusi adalah menurunnya gusi ke arah akar gigi sehingga akar gigi terlihat.

Penyakit gusi ini perlu dicaritahu penyebabnya. Sebab, kondisi ini bisa disebabkan oleh gaya hidup seseorang.

Misalnya, terkait dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi atau perlakuan lainnya.

"Gaya hidup agar lebih cantik, lebih keren seperti veneer atau bleaching gigi itu sangat tren, tapi harus ada persiapan agar mulut bisa menerima perawatan seperti itu," ujar dia.

Jangan biarkan terlalu lama

drg. Andy Wirahadikusumah Sp. Pros  KOMPAS.com/Nabilla Tashandra drg. Andy Wirahadikusumah Sp. Pros

Banyak orang mengabaikan gejala gigi sensitif. Padahal, ada sejumlah dampak buruk yang mungkin terjadi jika gigi sensitif dibiarkan berlarut.

Menurut drg. Andy Wirahadikusumah Sp. Pros, gigi sensitif yang dibiarkan berlarut bisa menimbulkan infeksi.

Ia mencontohkan salah satu kasusnya adalah gigi sensitif akibat melakukan prosedur veneer.

"Ngilu bisa menjadi indikator bahwa mungkin ada sesuatu yang harus diperbaiki atau direstorasi lagi," kata Andy.

Ketika infeksi sudah terjadi, maka diperlukan perawatan lanjutan.

Pasien bisa saja harus melakukan perawatan saluran akar yang begitu kompleks, atau bahkan diharuskan mencabut gigi yang mengalami infeksi.

Sebab, seringkali pasien datang terlalu terlambat dan kondisi gigi sudah dalam keadaan infeksi.

"Padahal kalau gejala sensitif ini sudah disadari dari awal mungkin masih bisa dirawat," tutur dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau