KOMPAS.com- Mengonsumsi makanan berkalori negatif, seperti seledri dan brokoli, dipercaya tak akan membuat tubuh menyisakan cadangan energi yang akan diubah menjadi lemak.
Makanan-makanan ini dipercaya memiliki kalori negatif, artinya usaha untuk mencernanya memerlukan kalori lebih banyak dibanding kandungan kalori dalam makanan itu sendiri.
Sayangnya, riset terbaru membuktikan makanan dengan kalori negatif ini hanya sekadar mitos belaka.
Banyak orang percaya makanan berserat tertentu, seperti seledri, selada, jeruk bali, mentimun dan brokoli dapat membakar lebih banyak kalori daripada makanan itu sendiri.
Para ahli medis pun menyarankan kita agar tidak menggunakan strategi ini sebagai penurunan berat badan.
Bahkan, peneliti dari University of Alabama mengklaim bahwa mitos makanan dengan kalori negatif benar-benar tak perlu dipercaya.
Lewat subjek riset berupa kadal, periset menemukan reptil tersebut masih mempertahankan seperempat kalori dari seledri di tubuhnya.
Dengan kata lain, makanan tersebut sebenarnya tidak membakar kalori lebih banyak daripada yang terkandung di dalamnya.
"Terlepas dari kalori dalam makanan, Anda akan selalu bisa mendapatkan sesuatu dari itu," ucap Stephen Secor, selaku pemimpin riset.
Baca juga: Tak Selalu Buruk, Minum Jus Buah Rutin Bisa Kurangi Risiko Stroke
Meski seledri memiliki jumlah kalori yang kecil, mengonsumsi hanya satu jenis makanan bukan cara yang baik untuk menurunkan berat badan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.