"Ketika anak malu, seringkali kita melihat mereka menghindari interaksi dengan anak lainnya atau orang dewasa yang tidak dikenalnya."
"Hal ini biasa terjadi, misalnya pada kelompok bermain anak-anak," kata Mintz.
Penulis The Emotionally Health Child sekaligus pelatih orangtua di GrowingHappyKids.com, Maureen Healy setuju soal membuat suasana sekitar menjadi nyaman bagi anak, adalah kunci.
Ia menyarankan agar orangtua bisa menemukan aktivitas yang disukai anak, dan membantu mereka untuk terlibat dengan anak lain.
Baca juga: Pesona Besar di Balik Sifat-sifat Orang yang Pemalu
Ingatlah, anak-anak yang pemalu seringkali lebih mahir dalam menjalankan hubungan satu lawan satu, daripada bersama kelompok.
"Setiap anak setidaknya bisa berteman dengan satu orang anak untuk berbagi hal-hal yang disukainya. Misalnya, memasak, berkebun, atau aktivitas kreatif lainnya," ujar Mintz.
Menemukan sesuatu yang benar-benar menarik perhatian anakmu juga merupakan sesuatu yang penting.
Anak bisa saja lebih suka bergabung dengan aktivitas yang hening, seperti klub buku anak. Namun, menemukan teman bagi mereka adalah hal penting.
5. Mengajari anak mengenalkan diri
Healy juga menyarankan agar orangtua sesekali bermain 'roleplay' bersama anak-anak untuk membuat mereka nyaman, ketika mereka bersama anak-anak lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.