KOMPAS.com - Tren sneaker dan sepatu jenis lain di Indonesia berimbas pada bermunculannya bisnis shoes laundry atau jasa pencucian sepatu.
Sneaklin --salah satu perusahaan shoes laundry mendata, tahun ini ada 125 brand shoes laundry di Bandung.
Jumlah itu meningkat tajam dibanding saat Sneaklin memulai usaha serupa, enam tahun lalu.
“Tahun 2013, baru Sneaklin yang fokus terhadap shoes laundry di Bandung."
"Sekarang, hasil riset kami, sudah ada 125 brand pesaing dengan harga yang lebih murah,” ujar pemilik Sneaklin, Refaldy Fauzi kepada Kompas.com, belum lama ini.
Refaldy mengatakan, meski jasa pembersihan sepatu makin banyak, potensi bisnis ini tetap tinggi.
Selama, produk sepatu di dunia masih terus berproduksi, peluang ini akan tetap ada.
Baca juga: Kisah Misterius di Balik Sneaker Nike Cortez Stranger Thing
Bisnis ini, sambung Refaldy, terbilang menguntungkan, bahkan tidak memerlukan modal yang besar.
Ia hanya mengeluarkan modal awal Rp 88.000 untuk melakukan bisnisnya, enam tahun lalu.
“Awalnya karena tugas kuliah Kewirausahaan. Dosen menugaskan membuat bisnis dengan modal Rp 100.000,” tutur lulusan Universitas Widyatama ini.
Sejak kecil, dia mengaku hobi mencuci sepatu. Lantas, Refaldy pun pun membuka bisnis ini dengan target pasar teman-temannya sendiri.
Setelah tugas kuliah rampung, dia memutuskan melanjutkan bisnisnya hingga berkembang seperti sekarang.
Saat ini, Sneaklin sudah ada di 39 store di Bandung, Bali, Balikpapan, Jakarta, Pontianak, Banjarmasin, Jabodetabek, dan Palembang.
Sistemnya ada yang kerja sama ada pula yang waralaba.
Baca juga: Gents Quarters, Tempat Ngopi, Cukur, Jahit Jas, hingga Cuci Sepatu
Omzet dari 39 toko ini hampir Rp 500 juta per bulan, artinya dalam setahun bisa menyentuh angka miliaran rupiah.