Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Mati Berkepanjangan, Bagaimana Nasib ASIP di Lemari Pendingin?

Kompas.com - 06/08/2019, 13:29 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Ibu menyusui yang bekerja di luar rumah, biasanya menyimpan Air Susu Ibu Perah (ASIP) untuk persediaan minum anaknya di lemari-lemari pendingin.

Mereka memompa dan menyimpannya dalam kantong-kantonng khusus, kemudian menyimpannya di lemari pendingin atau freezer, agar sang anak tetap menerima ASI eksklusif meski ditinggal beraktivitas oleh sang ibu.

Namun, masalah akan datang ketika freezer tempat menyimpan ASIP tidak berfungsi dalam waktu yang panjang akibat listrik yang padam, seperti yang terjadi kemarin di Jakarta, Banten, dan sebagian besar wilayah Jawa Barat.

Hal ini menjadi momok menakutkan bagi para ibu menyusui, karena usaha mereka untuk sang buah hati bisa berantakan. Ya, air susu yang sudah mereka usahakan bisa terbuang sia-sia akibat listrik padam.

Apalagi, mengingat ASI yang tidak disimpan di lemari pendingin hanya baik diberikan pada anak dalam waktu yang relatif singkat. Maka, jika kondisinya sudah rusak, ASI harus dibuang dan sudah tidak bisa dimanfaatkan.

Baca juga: Bayi Baru Lahir Sebaiknya Tidak Minum ASIP dari Cup Feeder

Tips menyimpan ASIP ketika listrik padam

Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia Nia Umar memberikan sejumlah tips untuk memperpanjang masa ketahanan ASIP di lemari jika sedang terjadi pemadaman listrik.

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan tidak membuka-tutup freezer penyimpanan.

“Ketika listrik padam, pastikan freezer jangan dibuka-buka, freezer jangan dibuka tutup,”
kata Nia kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (6/8/2019) malam.

Setelah itu, Anda juga bisa menyelamatkan ASIP di freezer dengan membentenginya menggunakan balokan es batu dan kertas yang diremas.

“Kalau pas nyala, segera bentengi stok ASIP dengan es batu balok, lalu bisa ditambahkan kertas koran diremas-remas disekitarnya supaya bisa menahan dingin,” jelasnya.

Masa ketahanan ASIP

Nia menyebut, ASIP masih bisa diberikan pada anak selama masih memiliki titik beku atausuhu dingin.

“Kalau masih ada titik bekunya masih tidak apa-apa untuk diberikan ke anak. Tetapi, kalo sudah mencair semua, maka hanya bisa dikonsumsi sampe 2-3 hari ke depan itu pun jika masih cukup dingin,” jelas Nia.

Namun, akan berbeda ketika ASIP yang disimpan sudah tidak dingin dan bersuhu normal.

“Kalau sudah suhu ruangan tidak bisa lagi ditunda dan tidak bisa dibekukan ulang,” sebut Nia.

Adapun seberapa lama lemari pendingin dapat menjaga suhu dingin barang-barang di bawahnya, berbeda antar satu sama lain. Sehingga waktu ketahanannya tidak dapat disamaratakan.

“Ini sulit dijawab dengan pasti, karena kondisi kulkas tiap orang beragam. Kulkas saya freezer terpisah sendiri dan cukup besar, enggak banyak yang meleleh,” ucapnya.

Baca juga: Listrik Padam di Jakarta Bikin Pusing Ibu Menyusui, Khawatir ASI Perah Mencair

Ibu, jangan sedih

Dari kejadian blackout Jakarta, Banten, dan sebagian wilayah Jawa Barat, Minggu (4/8/2019), banyak ibu-ibu menyusui merasa sedih karena ASI yang susah payah dikumpulkannya harus dibuang karena tidak lagi layak dikonsumsi.

Banyak dari mereka yang menyampaikan keluh kesahnya di Twitter. Salah satunya akun @renaardianti.

Twitter please do your magic. Saya warga Bekasi. Butuh freezer untuk menitipkan ASIP. Anak saya umur 5 bulan. Saya ibu bekerja. Sudah 14 jam listrik mati. Cari genset sold out semua. Tolong apabila ada yang freezer-nya nyala, bolehkan saya titip ASIP?” tulisnya.


Untuk para ibu yang mengalami hal serupa, Nia berpesan untuk tidak terlalu berfokus pada kesedihan, karena hanya akan menghambat produksi ASI di kemudian waktu.

“Semoga tetap semangat dan semoga masih ada titik beku ASIP-nya, ya, supaya masih bisa dibekukan. Kalau pun terpaksa dibuang, tetap semangat dan ikhtiar, kalau kita sedih berlarut-larut takutnya mengganggu produksi ASI juga,” pesan Nia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com