Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/08/2019, 16:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Jerawat merupakan masalah kulit utama orang Indonesia. Sebagian besar orang harus melewati masa remajanya dengan masalah jerawat di wajah. Namun, beberapa orang jerawatnya baru muncul di atas usia 20 tahun.

Dalam dunia kedokteran, jerawat atau acne merupakan kelainan kulit yang ditandai dengan adanya komedo. Jerawat yang umumnya muncul di area wajah, bahu, atau punggung ini, bisa dalam kondisi meradang dan tidak meradang.

Dokter spesialis kulit Sammy Yahya menjelaskan, sifat jerawat bisa muncul pada segala usia, dari bayi hingga paruh baya.

"Pada bayi disebut acne neonatorum, ada juga jerawat pada fase anak, fase remaja, dewasa, bahkan di usia di atas 50 tahun," ujar dokter Sammy.

Pada usia remaja, jerawat lebih banyak dialami laki-laki, sementara di usia dewasa muda masalah kulit ini mayoritas diderita perempuan.

Faktor utama munculnya jerawat adalah hormon. Itu sebabnya masalah kulit ini paling rentan dialami remaja yang sedang mengalami perubahan hormonal.

Baca juga: 6 Jenis Vitamin dan Nutrisi Penting demi Kulit Bebas Jerawat

Ada juga orang yang hormonnya stabil di usia remaja, namun di usia tertentu mulai terjadi ketidakseimbangan hormonal.

"Perubahan hormonal itu bisa merangsang peningkatan kelenjar minyak, merangsang pertumbuhan kulit mati yang berlebihan, sehingga pori-pori tersumbat," papar dokter dari Klinik Skinda Dermatology Jakarta ini.

 

Dr.Sammy Yahya, Sp.KK dari klinik Skinda Dermatology.Dok pribadi Dr.Sammy Yahya, Sp.KK dari klinik Skinda Dermatology.

Faktor genetik

Faktor hormonal tersebut juga terkait erat dengan faktor genetik. Sementara itu, faktor lain yang memengaruhi timbulnya jerawat adalah faktor lingkungan.

Sammy menjelaskan, jerawat tidak dipengaruhi oleh faktor tunggal. Pada orang yang sudah menjaga kulitnya dengan baik, jika ada riwayat jerawat dalam keluarganya, kecenderungannya untuk mengalami masalah kulit yang sama juga tinggi.

Selain genetik dan hormon, tipe kulit tertentu juga cenderung berjerawat, yaitu kulit berminyak.

"Jerawat juga terkait dengan pajanan matahari, kebiasaan kurang baik seperti stres dan kurang tidur, dan faktor makanan. Walau faktor terakhir ini masih terus diteliti," ujarnya.

Baca juga: Penyebab Jerawat Muncul di Bagian Dagu

Mengingat penyebabnya yang beragam, terapi pengobatan jerawat pun tidak bisa hanya menggunakan satu cara.

"Harus kombinasi beberapa terapi, yang disesuaikan dengan derajat keparahan dan kelainan-keainan yang ada," kata Sammy.

Sasaran pengobatan jerawat antara lain peningkatan kelenjar minyak, pertumbuhan sel kulit mati berlebih, kuman di sekitar jerawat, dan juga peradangan.

Jerawat yang sedang aktif dan meradang, yang ditandai dengan kulit kemerahan atau bernanah, tentu memiliki penanganan yang berbeda dengan jerawat yang berupa komedo.

"Beberapa treatment juga bisa dikombinasi, misalnya obat oral dan juga obat topikal (oles), atau pun dengan tindakan ekstraksi, penyuntikan, atau laser. Intinya adalah meredakan jerawat yang meradang sehingga kemungkinan timbulkan bekas jerawat bisa minimal," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com