Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lihat, 63 Lukisan Bali Koleksi PK Ojong di Bentara Budaya Jakarta

Kompas.com - 24/09/2019, 15:17 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Setiap daerah dan dinasti memiliki pengaruh baik dalam gaya maupun proses pembuatan dari keramik-keramik tersebut.

Contohnya, tempayan dan guci dari masa Dinasti Tang dan Sung yang terbuat dari tanah liat stoneware memiliki gaya yang sederhana.

Baca juga: Jakob Oetama, PK Ojong, dan Sejarah di Balik Lahirnya Kompas

Sementara itu, Dinasti Ming terkenal akan gerabah yang penuh dengan dekorasi berupa cap tangan, wajah, sulur flora dan fauna yang disempurnakan dengan teknik glasir coklat maupun hijau.

Bentara Budaya ingin berbagi pengalaman sejarah dan estetik lewat keragaman bentuk benda-benda tanah liat dengan segala keunikannya."

"Tidak hanya keramik yang bernilai historis, melainkan juga keramik kontemporer abad kini dengan kekayaan bentuk yang unik,” kata Ika W. Burhan, Ketua Pengelola Bentara Budaya Jakarta, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Bentara Budaya juga menggelar pameran Galeri Sisi yang menampilkan berbagai koleksi wayang, seperti wayang kulit, wayang golek hingga wayang rumput.

"Ini merupakan sebagian kecil dari koleksi wayang Bentara Budaya dan dalam pameran ini. Kita dapat menyaksikan karya-karya wayang yang mencirikan gaya estetiknya tersendiri," kata Ika.

Bentara Buday adalah sebuah lembaga kebudayaan yang bernaung di bawah Kompas Gramedia, yang didirikan pertama kali di Yogyakarta pada 26 September 1982.

Baca juga: Rasa Indonesia dalam Blues on Stage di Bentara Budaya Solo

Pameran kali ini juga digelar untuk memeriahkan hari ulang tahun Bentara Budaya.

Hingga 37 tahun kehadirannya, Bentara Budaya tidak hanya berfungsi sebagai tempat pameran dan pertunjukan seni, tetapi juga memiliki koleksi karya seni rupa baik seni lukis, patung, instalasi, dan lain-lain.

Bentara Budaya memberi ruang bagi seniman-seniman tradisi dan kontemporer, baik para maestro maupun yang tengah meneguhkan eksistensinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com