Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Northy, Produk Sarung Tangan Kulit yang Lahir dari Kegagalan

Kompas.com - 06/10/2019, 07:51 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dibesarkan di tengah keluarga penggembala, Aditya Wahyu Utama menjadi sangat akrab dengan hewan ternak, sekaligus dunia perkulitan.

Apalagi, ketika keluarganya membuka perusahaan di bidang impor obat kulit yang kemudian merambah ke penyamakan kulit.

Tak main-main, pangsa pasar mereka, mulai dari berbagai negara di Asia, seperti Korea hingga negara-negara di Eropa. Konsumen mancanegara itu memburu bahan kulit produksi Yogyakarta ini.

Hingga suatu hari, ada beberapa orang yang bertanya kepada Aditya kenapa tidak membuat konveksi. Setelah direnungkan, Adit pun menemukan ide.

Baca juga: Pakai Bahan Kulit Kucel demi Sepatu Bot yang Gagah

“Banyak bahan kulit, ada bolongan kecil. Ada orang langsung nolak, padahal sisanya bisa dikaryakan."

"(Apalagi) saya melihat hean-hewan itu disembelih, kita harus bikin sesuatu,” ujar Adit kepada Kompas.com, belum lama ini.

Pilihan pun jatuh pada produksi sarung tangan.

Awalnya, ia bermain di pasar luar negeri. Ia mengirimkan produknya untuk merek luar negeri melalui perwakilan tim quality control (QC) merek tersebut di Indonesia.

Suatu hari, produk yang sudah lolos QC di Indonesia ditolak di luar negeri. Ia pun gagal meminta barangnya kembali, hingga rugi ratusan juta.

“Sampai sekarang barangnya tidak kembali, jumlahnya puluhan ribu pasang,” ucapnya.

Jatuh dalam bisnis tak membuatnya putus asa. Ia mencoba bangkit dengan menjadikan kegagalan di luar negeri sebagai modal untuk lebih teliti.

Baca juga: Lagi-lagi Bandung, Sepatu Keren dari Bahan Kulit Ceker Ayam...

Aditya Wahyu Utama penggagas bisnis sarung tangan NorthyKOMPAS.com/RENI SUSANTI Aditya Wahyu Utama penggagas bisnis sarung tangan Northy
Bentuk kebangkitannya adalah pendirian brand lokal miliknya yang dinamai Northy. Northy menggambarkan arah utara di peta.

“Buka google maps atau apapun model petanya, arah yang terlihat selalu utara. Itulah yang ingin kita perlihatkan. Di setiap perjalananmu selalu ada Northy,” ungkap dia.

Aditya mengatakan, Northy memiliki banyak kelebihan.

Pertama, karena dibuat dan didesain orang Indonesia, sarung tangan ini sangat pas dengan ukuran tangan orang Indonesia.

Ia memproduksi ukuran S, M, L, dan XL. Untuk ukuran lebih besar pun bisa dipesan terpisah.

Keunggulan lainnya, kata Adit, adalah bahan. Ia menggunakan bahan kulit domba berkualitas, pilihan warna yang menarik, dan dijamin tidak luntur.

Adit mengaku menggunakan pengalamannya di bidang kulit, untuk memilih produk berkualitas, tidak luntur, dan nyaman dikenakan.

“Karena ada costumer merek lain yang mengeluhkan warna sarung tangan mereka luntur,” ucap dia.

Baca juga: Bon Jovi Tak Lagi Memakai Bahan Kulit?

Pantauan Kompas.com, pilihan warna yang ditawarkan Northy sangat beragam dan terlihat cantik, Jahitannya pun tergolong rapi dan halus.

Termasuk, jahitan di bagian jempol, atau bagian krusial dari sebuah sarung tangan. Karena jika bagian itu kurang pas, akan membuat pemakainya kesakitan atau tidak nyaman.

Saat ini, produk Northy dijual secara online dan offline. Untuk offline, Northy bisa diperoleh di Bandung, Lampung, Jakarta, Yogyakarta, Solo, hingga Bali.

Sebuah sarung tangan full dijual dengan harga Rp 270.000, dan satung tangan half Rp 250.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com