Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

24 Tahun Rinaldy Yunardi Setia Mendesain Aksesori Buatan Tangan

Kompas.com - 22/10/2019, 20:27 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Prestasi desainer aksesori Rinaldy A. Yunardi tak perlu diragukan lagi, tak hanya di dalam negeri namun ia juga mengharumkan nama Indonesia di mancanegara.

Dari tangannya lahirlah berbagai aksesori nan mewah yang juga dipakai oleh musisi dan selebriti sekelas Madonna hingga Lady Gaga.

Selama 24 tahun berkarya, Rinaldy yang akrab disapa Yungyung ini tetap konsisten membuat aksesori buatan tangan alias handmade dengan beragam materi.

"Saya banyak belajar bagaimana membuat sesuatu dengan teknik handmade. Jadi sampai hari ini saya pertahankan handmade, karena saya sangat mencintai dan ingin melestarikannya."

Demikian diungkapkan Yungyung dalam sebuah talkshow di gelaran Jakarta Fashion Week 2020 di Senayan City, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2019).

Mengandalkan tangannya, ia pun sering mengalami luka karena sehari-hari bekerja dengan jarum dan benang.

Namun menurutnya, bahan baku apapun memiliki perlakuan yang berbeda dan risikonya masing-masing.

"Apapun juga, kimia juga bahaya. Logam kalau masuk kulit bahaya. Masing-masing punya treatment tersendiri," tuturnya.

Baca juga: Desainer Indonesia Rinaldy Yunardi Juara di Ajang Internasional

The Lady Warrior karya Rinaldy A Yunardi di ajang WOW AwardsRinaldy A Yunardi The Lady Warrior karya Rinaldy A Yunardi di ajang WOW Awards

Memberi nyawa pada karya

Rinaldy punya alasan tersendiri mengapa dia begitu mencintai teknik handmade dalam membuat perhiasan. Baginya, karya tangan membuat ruang eksplorasinya lebih luas dan lebih jauh, membuat sebuah karya lebih bernyawa.

"Mesin memang modern art. Contohnya 3D. Kan sekarang sudah ada scanner. Tinggal masukin, dicetak. Mana seninya? Kalau dia cetak 1.000 (aksesori) sudah bukan seni, bukan couture lagi," tuturnya.

Salah satu kreasi aksesorinya yang terbaru adalah The Lady Warrior, karya yang dibuatnya dengan memanfaatkan kertas daur ulang.

Selain membawa pesan melestarikan alam, Yungyung menilai setiap karya idealnya membawa cerita-cerita tersendiri.

"Saya suka memberikan arti. Menghidupkan sebuah karya harus memberikan arti, nyawa, dengan kasih sayang. Beri nyawa adalah menyempurnakan dia sebagai karya," ucapnya.

Baca juga: Rinaldy Yunardi Hanya Butuh 2 Minggu Kerjakan Korsase Taylor Swift

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com