Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/01/2020, 08:00 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kelelahan adalah efek samping umum dari menjadi orangtua, terutama selama tahun pertama. Bayi baru lahir biasanya memiliki pola tidur yang berbeda, mereka tidur nyenyak di siang hari dan biasanya terjaga saat malam.

Hal ini sedikit banyak membuat ibu dan ayah mengalami gangguan tidur. Namun, susah tidur dan kelelahan yang berat juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang serius, seperti depresi pasca persalinan, gangguan tidur, anemia, dan disfungsi tiroid.

Jadi, bagaimana Anda bisa tahu apakah keletihan yang dirasakan merupakan hal yang tidak normal untuk orangtua baru? Para ahli kesehatan wanita dan peneliti tidur dan menyelidiki literatur ilmiah tentang tidur dan kelelahan pascamelahirkan.

Apa yang harus dilakukan


1. Nilai kualitas tidur  

Ada perbedaan antara letih dan kelelahan, kata Jacqueline Rychnovsky, Ph.D., seorang praktisi perawat anak dan wakil presiden penelitian dan kebijakan publik di Asosiasi Kesehatan, Kebidanan dan Perawat Neonatal Wanita.

Saat sedang capek dan letih, Anda mungkin akan tertidur dengan cepat dan merasa segar saat bangun. Namun, kelelahan pascamelahirkan adalah keletihan luar biasa yang mencegah tubuh kita berfungsi seperti yang diinginkan, baik secara mental maupun fisik.

"Perasaan yang tidak menyenangkan," kata Rychnovsky.

Tidur beberapa jam tambahan mungkin tidak selalu membantu. Karena begitu banyak faktor yang berkontribusi terhadap kelelahan, ini tidak ada obatnya. Misalnya, jika kelelahanmu terkait dengan kecemasan atau depresi, konseling atau pengobatan mungkin membantu. Jika karena anemia atau masalah tiroid, kamu harus mencari perawatan dari dokter.

Baca juga: Jenis Teman yang Dibutuhkan Setiap Ibu Baru

Tingkat insomnia cenderung lebih tinggi selama kehamilan dan periode setelah persalinan. Satu studi di Norwegia menemukan, bahkan dua tahun setelah melahirkan 41 persen wanita masih mengalami insomnia dibandingkan dengan 10-15 persen dari populasi umum.

2. Dapatkan tidur yang lebih baik

Lebih banyak tidur mungkin tidak dapat dilakukan saat memiliki bayi yang baru lahir. Tetapi, ada strategi untuk memaksimalkan sedikit tidur yang Anda dapatkan.

Orangtua harus mengikuti kebiasaan tidur yang sama seperti yang disarankan untuk orang dewasa, seperti menghindari kafein di malam hari, menghindari makanan besar dan alkohol sebelum tidur, menjaga kamar tidur sejuk, tenang dan bebas dari perangkat elektronik, dan menetapkan waktu tidur yang teratur.

Ilustrasi Shutterstock Ilustrasi

Elektronik seperti televisi, komputer, dan telepon seluler memancarkan cahaya biru yang dapat membuatnya lebih sulit untuk tertidur.

Jika Anda menggunakan perangkat ini sebelum tidur, Bobbie Posmontier, Ph.D., bidan perawat dan perawat psikiatris di Drexel University, merekomendasikan agar orangtua baru mengatur layar ke "mode malam," untuk mengurangi paparan sinar biru tersebut.

“Tidur yang terganggu dapat memiliki dampak yang lebih besar pada perasaan orangtua daripada yang kurang tidur,” kata Leslie Swanson, Ph.D., seorang profesor klinis psikiatri di University of Michigan.

Dia mengatakan kepada orangtua baru untuk mencoba tidur pulas empat hingga enam jam istirahat tanpa gangguan. Berulang kali terbangun di tengah siklus tidur dapat berarti kehilangan rapid eye movement (REM) sleep, yang merupakan kunci untuk belajar dan mengingat.

Baca juga: Bahaya Susah Tidur Nyenyak pada Otak

“Waktu yang ideal untuk tidur mungkin berbeda untuk orang yang biasa tidur awal atau yang biasa tidur larut malam,” kata Posmontier.

Tetapi, tidur pada waktu yang sama setiap malam, idealnya dimulai antara pukul 8 malam hingga tengah malam. Pasalnya, otak benar-benar menyukai konsistensi waktu tidur, kata Dr. Swanson.

Tidur siang juga bisa membantu. Tidur siang yang lebih pendek mungkin juga bermanfaat bagi sebagian orang.

"Semua orang berbeda. Hal utama adalah memperhatikan bagaimana perasaan kita, dan menjadikan tidur sebagai prioritas utama,” kata Montgomery-Downs.

3. Ingat, tidur sangat penting untuk kesehatan mental

Tidur sangat penting untuk menjaga kesehatan mental. Minggu-minggu awal setelah bayi lahir dapat menimbulkan akibat yang fatal, yakni kurang tidur dapat meningkatkan risiko depresi pascapersalinan, dan wanita yang mengalami depresi pascapersalinan lebih cenderung mengalami kesulitan tidur.

Ibu tidak sendirian, penelitian baru menunjukkan bahwa sekitar 8 persen ayah baru juga mengalami depresi. Meskipun kurang tidur sulit bagi semua orangtua baru, prioritaskan waktu tidur ibu.

"Mereka adalah orang-orang yang tubuhnya pulih dari salah satu perubahan hormon terbesar yang pernah mereka alami, dan pengalaman utama membawa anak ke dunia. Mereka membutuhkan tidur untuk pulih,” kata Swanson.

Kapan harus merasa cemas

Sudah biasa bagi orangtua merasa lelah setelah bayi lahir. Tetapi, kelelahan luar biasa di luar minggu-minggu awal bisa menjadi gejala sesuatu selain dari menjadi orangtua.

Berikut adalah beberapa tanda kamu mungkin perlu mencari bantuan dari seorang profesional medis:

1. Mendengkur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kehamilan dapat meningkatkan risiko wanita menderita apnea tidur, dan masalah ini dapat bertahan bahkan setelah bayi lahir.

2. Sering mengalami gerakan ekstremitas ketika tidur. 

3. Merasa tertekan atau cemas.

4. Kesulitan mengurus diri sendiri, kehilangan keinginan untuk melakukan hal-hal yang pernah disukai. Ini semua bisa menjadi tanda depresi postpartum.

5. Secara rutin tertidur pada waktu yang tidak tepat, seperti saat menggendong bayi.

6. Waktu reaksi terganggu, misalnya sering menjatuhkan barang atau gagal mempraktikkan kebiasaan mengemudi yang baik.

Bila hal ini terjadi, ada baiknya kamu segera meminta pertolongan medis dengan berkunjung ke dokter.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com