Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 26 Februari 2020, 11:47 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah banjir surut, hal melelahkan yang harus dilakukan selanjutnya adalah membersihkan rumah dari sisa banjir termasuk mencuci pakaian yang terendam.

Kita tidak bisa begitu saja mencuci semua pakaian dalam satu waktu di mesin cuci, seperti biasanya. Sebab, air banjir yang mengandung kotoran bisa menjadi kontaminasi.

The American Cleaning Institute memberikan tahapan membersihkan pakaian setelah terendam air banjir yang bisa kita ikuti.

Baca juga: Cara Meminimalisasi Dampak Banjir bagi Kesehatan

1. Bersihkan kotoran dan residu yang masih menempel di pakaian sesegera mungkin.

2. Rendam pakaian dengan air dingin agar noda tidak menempel lebih lama (tahap prewashing).

Jangan jejalkan terlalu banyak pakaian, namun isi air dengan kapasitas normal. Biarkan pakaian terbilas, lalu keringkan.

Ukur deterjen yang dibutuhkan, tambahkan air lalu larutkan perlahan sebelum menambahkan pakaian ke dalamnya.

Baca juga: Hati-hati, Banjir Bisa Picu Stres hingga Depresi

3. Setelah melakukan prewashing, kita masuk ke tahap pretreat dengan produk penghilang noda.

Untuk membantu menghilangkan noda protein, seperti kotoran, rumput atau darah, tambahkan produk mengandung pelarut enzim.

4. Tahap pencucian

Gunakan air paling panas untuk mencuci pakaian agar aman untuk segala jenis bahan dan gunakan deterjen bubuk.

Deterjen bubuk lebih efektif dalam menghilangkan tanah liat dan kotoran lainnya.

Sebab, pakaian mungkin telah terkontaminasi oleh kotoran, kita pun perlu menambahkan desinfektan. Kamu menggunakan cairan pemutih rumah tangga.

Baca juga: Banjir Datang Lagi, Waspadai Munculnya Penyakit-penyakit Ini

Catatan penting, deterjen yang sudah termasuk pemutih tidak cukup untuk mendisinfeksi pakaian, jadi kita masih membutuhkan pemutih tambahan.

Cek pula air yang digunakan untuk membilas. Terus cuci pakaian hingga bersih secara optimal.

Lihatlah air yang digunakan untuk membilas. Jika airnya kotor atau buram, maka kamu perlu mencucinya kembali.

Jika airnya jernih, maka pakaianmu seharusnya sudah bersih.

Baca juga: 6 Cara Mengusir Ular dari Rumah Setelah Banjir Besar Melanda

Selain itu, jamur yang menempel akan sulit dihilangkan. Jadi, jika terdapat jamur yang terlalu menempel, mungkin pakaian tersebut tidak bisa lagi diselamatkan.

Terakhir, jangan mengeringkan pakaian hingga yakin pembersihan yang dilakukan telah maksimal. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau