KOMPAS.com – Penyebaran wabah virus corona yang sangat cepat, melebihi kemampuan ilmuwan menciptakan vaksin dan obat yang efektif, memang mengkhawatirkan. Tak heran jika banyak orang mengalami kecemasan.
Dalam sebuah survei yang dilakukan Asosiasi Psikiatri Amerika (APA) terhadap lebih dari 1000 orang dewasa di Amerika serikat, ditemukan bahwa 48 persen responden merasa cemas mereka akan tertular virus corona.
Sekitar 40 persen mengkhawatirkan mereka akan sakit berat atau meninggal akibat Covid-19, dan 62 persen mencemaskan keluarga atau orang tercintanya tertular.
Lebih dari sepertiga responen (36 persen) mengatakan pandemi Covid-19 berdampak serius pada kesehatan mental emreka, dan 59 persen menjawab efeknya cukup berat pada kehidupan sehari-hari.
Kecemasan terbesar para responden terkait pandemi ini adalah pengaruh pada keuangan, kekurangan makanan, obat, dan kebutuhan lainnya.
Baca juga: Tips Kendalikan Kecemasan Tanpa Obat
Presiden APA, Dr.Bruce Schwartz mengatakan, stres dan kecemasan yang disebabkan oleh pandemi bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental.
“Selama masa ini, sangat penting untuk menjaga kesehatan diri dan mengelola stres. Saya menyarankan setiap orang untuk mencari cara mengatasi stres di rumah atau di tempat kerja, terutama para tenaga medis,” katanya seperti dikutip dari Healthday.
Mengelola stres
Menjaga agar stres tidak bertambah buruk sangat penting, terutama karena efeknya bisa menurunkan kekebalan tubuh.
Ada banyak cara untuk mengurangi stres dan kecemasan selama pandemi Covid-19, salah satu caranya adalah dengan menyaring informasi. Sebab, tak sedikit orang yang bertambah stres setelah membaca berita seputar virus ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.