Pada bulan lalu, layanan hotline ini telah membantu lebih dari 750 warga, kata Brivio.
Kini, ia melakukan koordinasi dengan 200 psikolog profesional yang telah menjangkau relawan. "Saya harus belajar menggunakan Zoom," ujar Brivio.
Ribuan warga Italia juga menemukan cara baru untuk saling memberi bantuan ketika negara itu memasuki minggu kelima penguncian wilayah (lockdown).
Belum lama ini, Italia terpecah belah, dengan sentimen anti-imigrasi dan politisi populis menduduki jajak pendapat.
Namun, pandemi Covid-19 telah menyatukan warga Italia.
"Selalu ada yang mencari musuh, tetapi kami melihat begitu banyak solidaritas," kata Brivio.
"Mari kita berharap agar solidaritas itu tidak berakhir," tegasnya.
Anna Paladino (48), psikolog dan sukarelawan asal Milan mengatakan, dia bergabung dengan hotline karena sadar, sesuatu yang besar dapat terjadi pada kesehatan mental penduduk.
Rata-rata klien Paladino tinggal di zona merah, daerah wabah awal di sisi selatan Milan, yang dekat dengan rumahnya.
"Dalam beberapa keadaan darurat, seperti pesawat jatuh, kita pikir itu bisa saja terjadi pada kita --tetapi kita tidak ada di sana," kata Paladino.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.