Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Penyakit Glenn, Meningitis Bisa Kita Cegah

Kompas.com - 09/04/2020, 16:12 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Musisi Indonesia Glenn Fredly meninggal dunia pada Rabu (8/4/2020 karena penyakit radang selaput otak atau meningitis. Meski dapat berkibat fatal, namun meningitis sebetulnya bisa dicegah.

Penyakit meningitis adalah pembengkakan atau peradangan pada selaput di sekitar sumsum tulang belakang dan otak.

Dilansir dari situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit ini bisa disebabkan oleh beberapa patogen berbeda. Namun, yang banyak terjadi secara global adalah meningitis bakteri. 

Ada beberapa jenis bakteri yang perlu diwaspadai, yakni Streptoccocus pneumoniae (pneumokokus) dan Neisseria meningitides.

Bakteri yang menyebabkan meningitis ditularkan dari orang ke orang melalui droplet (percikan) dari pernafasan atau tenggorokan orang yang terinfeksi. Penularan bisa terjadi karena kontak dekat, seperti melalui mencium, bersin, batuk, atau tinggal dekat dengan orang yang terinfeksi.

Baca juga: Selain Glenn Fredly, 5 Seleb Indonesia Ini Juga Idap Meningitis

Pencegahan

Meningitis bisa dicegah melalui beberapa cara:

1. Vaksinisasi

Vaksin merupakan perlindungan primer atau yang utama dalam pencegahan meningitis. Selain orang dewasa yang baru melakukan ibadah Umroh atau Haji, yang paling rentan terserang meningitis adalah bayi berusia di bawah setahun, karena ini adalah periode jaringan otak masih berkembang. Jika bayi terinfeksi, otak akan terganggu dan menyebabkan kecacatan. 

Untuk bayi terdapat dua jenis vaksin meningitis, yakni ada yang mencegah kuman Hib dan juga ada yang mencegah kuman Pneumokokus. Dianjurkan untuk mendapatkan kedua vaksin tersebut sesuai jadwal.

Selain itu vaksin meningitis diwajibkan untuk mereka yang akan bepergian ke luar negeri atau ke Arab Saudi. Pemberian vaksin dianjurkan pada 10-14 hari sebelum keberangkatan agar antibodi sudah terbentuk dengan kuat.

ilustrasi apa itu vaksin shutterstock.com ilustrasi apa itu vaksin

2. Menghindari penyebaran

Dilansir dari WebMD, kita tidak dapat tertular meningitis dari kontak biasa, seperti menghirup udara yang sama dengan orang yang terinfeksi. Sebab, bakteri ini tidak dapat hidup lama di tubuh manusia.

Namun, kita bisa tertular dengan kontak dekat atau berkepanjangan dengan orang yang terinfeksi. Bakteri yang menyebabkan meningitis meningokokal hidup di belakang hidung dan tenggorokan dan dibawa oleh 10 persen hingga 25 persen dari populasi. 

Baca juga: Glenn Fredly Meninggal karena Meningitis, Apa Itu?

Menjaga higienitas bisa membantu mencegah terinfeksi meningitis, misalnya:

- Tidak berbagi makanan, gelas, botol air minum, hingga peralatan makan.

- Tidak berbagi tisu atau handuk.

- Tidak berbagi lipstik atau produk bibir lainnya.

- Sering mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

Ingatlah bahwa orang dengan meningitis bakteri masih tetap bisa menularkan hingga sekitar 24 jam setelah mengonsumsi antibiotik. Jika seseorang dengan meningitis berada lama di dekat kita, coba konsultasikan ke dokter untuk tindakan lebih lanjut, apakah perlu minum antibiotik atau tidak.

3. Meningkatkan daya tahan tubuh

Menjaga sistem daya tahan tubuh tetap baik dapat membantu kita mencegah kerentanan terhadap beragam penyakit, termasuk membantu mencegah infeksi oleh virus dan bakteri penyebab meningitis.

Baca juga: Glenn Fredly Berpulang karena Meningitis, Bagaimana Penularannya?

Maka, upayakan membiasakan hal-hal berikut dalam keseharian:

- Makan seimbang, serta memperbanyak sayur-sauuran dan buah-buahan.

- Cukup tidur.

- Rutin berolahraga, serta

- Menghindari rokok, obat-obatan dan alkohol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com