Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arnold Putra Bikin Tas Pakai Tulang Manusia, Ali Charisma Bersuara

Kompas.com - 15/04/2020, 12:36 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com -  Viralnya tas yang disebut terbuat dari tulang belakang manusia karya desainer -yang kabarnya asal Indonesia, Arnold Putra, mendapat tanggapan dari desainer Ali Charisma.

Pendiri dan Ketua Indonesia Fashion Chamber (IFC) ini mengatakan, viralnya tas tersebut lebih baik tidak perlu direspons lebih lanjut.

Sebab menurut Ali, kondisi tersebut hanya akan menaikkan pamor Arnold --terlepas benar atau tidaknya klaim penggunaan tulang manusia tersebut.

Baca juga: Kontroversi Arnold Putra, Bikin Tas Pakai Tulang Belakang Manusia

"Kalau itu benar, sudah pasti melanggar hukum. Jadi menurut saya tidak perlu dibahas juga kalau itu benar tulang manusia."

"Karena komentar kita baik buruk maupun bagus hanya akan menaikkan pamornya dia," kata Ali, Selasa (14/4/2020).

"Tapi saya kurang setuju juga kalau itu benar, itu kemanusiaannya enggak ada, itu keji," lanjut dia, seperti diwartakan Kantor Berita Antara.

Desainer kondang Ali Charisma saat ditemui di Istituto di Moda Burgo Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/1/2018).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Desainer kondang Ali Charisma saat ditemui di Istituto di Moda Burgo Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/1/2018).

Secara estetika, karya Arnold dinilai Ali tergolong original. Hanya saja, apakah tas tersebut merupakan asli buatannya pun belum bisa dibuktikan. Apalagi, tempat asalnya tidak diketahui.

"Lumayan original kayak Rick Owen-lah tapi kalau Rick Owen based-nya jelas, kalau ini kayak suatu kebetulan."

"Saya tidak yakin apa benar-benar dia yang buat atau bagaimana. Karena kalau aku lihat belum ketahuan based-nya dari mana ini anak," kata Ali lagi.

Baca juga: 11 Cara Menjaga Tulang Belakang Tetap Sehat hingga Tua

"Kalau ngomongin jeleknya, ya bisa aja dia beli dari mana terus di-post, bisa jadi itu tulang kambing atau apa, tapi dia bilang seperti itu," lanjut dia.

Selain itu, Ali juga mengaku belum pernah mendengar nama Arnold Putra sebagai seorang perancang busana di Indonesia.

"Aku selidiki background-nya, di Instagram pribadi dia traveler, kalau yang Instagram official-nya itu baru banget."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by bloody UwU (@arnoldputra) on Mar 10, 2020 at 7:24pm PDT

"Dia juga nge-post-nya baru beberapa produk, dan produknya juga enggak nyambung atau enggak satu konsep atau kurang matang," ujar Ali.

"(Tapi) kalau yang ini memang unik sih bentukannya. Tapi, kalau dibilang tulang manusia, saya hilang rispeknya. Ya semoga aja saya salah," cetus dia.

Arnold Putra, -seperti diberitakan sebelumnya, menjual tas tangan yang terbuat dari kombinasi material lidah buaya dan juga tulang punggung manusia.

Lelaki itu mengaku, material tulang punggung manusia tersebut dia dapatkan dari sumber yang etis, dari pasokan medis di Kanada.

Baca juga: Diet Bisa Berdampak Buruk pada Kekuatan Tulang, Apa Alasannya?

Reaksi keras dan kecaman baru muncul setelah lama gambar itu diunggah. Hal itu mendorong laman Insider mengupasnya lebih jauh mengenai asal mula material tas tersebut.

Tas tangan ini adalah karya one-off seharga 5.000 dollar AS atau sekitar Rp 78,5 juta, yang pertama kali dijual pada tahun 2016.

Kreasi tersebut berupa tas tangan bergaya keranjang terbuat dari kulit lidah buaya, dengan pegangan terbentuk dari bagian tulang belakang manusia.

Para ahli mengatakan kepada Insider, mereka percaya material itu asli berasal dari manusia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Packing upcycled morgue wear ????

A post shared by @ byarnoldputra on Nov 28, 2016 at 10:05pm PST

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com