Stop! Jangan pandang enteng kegiatan bermain! Sigmund Freud, eorang psikoanalisis klasik menegaskan bahwa bermain memiliki nilai terapeutik.
Bermain adalah kegiatan yang memiliki manfaat untuk mengatasi ketidakseimbangan psiko-emosional dalam diri individu. Bermain sebagai sarana terapi untuk mengatasi kondisi stres, cemas, takut, kuatir, atau depresi yang dialami oleh seorang individu.
Di masa pandemi Covid 19 ini, bermain bisa menjadi salah satu solusi ampuh yang dapat diterapkan oleh siapa pun.
Masyarakat umum seperti orangtua mencemaskan adanya penularan covid 19 yang dapat terjadi pada anak-anaknya. Yang merasa cemas, justru, orangtuanya.
Karena itu, yang perlu memperoleh terapi adalah orangtua, bukan anak-anak. Dengan demikian, orangtualah yang seharusnya melakukan terapi bagi diri-sendiri.
Caranya, orangtua ikut bermain bersama dengan anak-anak di rumah.
Kegiatan bermain bersama orangtua dengan anak-anak justru meningkatkan ikatan emosi (emotion bonding). Orangtua merasa lebih dekat dan akrab dengan anak-anak.
Hal ini memberi keuntungan bagi orangtua maupun anak-anak. Orangtua lebih leluasa untuk mengajar, mendidik maupun membina anak-anak agar mereka memiliki karakter positif di masa depan.
Sifat-sifat negatif yang dianggap sebagai kekurangan dalam diri anak, bisa segera dihilangkan atau diperbaiki oleh orangtua.
Demikian pula, anak-anak lebih leluasa untuk berkomunikasi dari hati ke hati kepada orangtua. Karena sudah tidak ada jarak emosional antara orangtua dengan anak-anak di rumah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.