KOMPAS.com – Spons cuci piring termasuk dalam benda di dapur yang jadi favorit kuman. Padahal, kita menggunakannya untuk membersihkan alat makan dan alat masak.
Spons cuci piring memiliki banyak pori sehingga dapat menyerap apa saja, tidak cuma sabun dan air, tapi juga kotoran.
“Karena mudah menyerap dan juga menyimpan kelembaban, spons cuci piring dapat mengumpulkan banyak bakteri dan jamur,” kata Colleen Costello, pendiri Vital Vio, lampu LED untuk membunuh bakteri.
Spons cuci piring idealnya diganti secara rutin meski kita merasa kondisinya masih bagus. Frekuensi menggantinya tentu tergantung pada seberapa sering kita mencuci piring, namun kurang lebih kita bisa menggantinya seminggu sekali.
Baca juga: Agar Spons Cuci Piring Tak Tularkan Kuman
Kita juga bisa membersihkan spons cuci piring beberapa hari sekali dengan beberapa cara. Misalnya saja merendamnya dalam detergen mengandung pemutih selama sekitar lima menit.
Cara lain adalah mencucinya dnegan sabun cuci piring dan air panas untuk menghilangkan bakteri dari permukaannya.
Costello merekomendasikan agar kita selalu mengeringkan spons cuci piring setelah dipakai. Sebaiknya tidak meletakkan spons lembab di meja dapur agar tidak terjadi kontaminasi ke alat makan yang sudah bersih.
Jika spons mulai berbau, segeralah ganti dengan yang baru. Bau yang timbul merupakan tanda ada kontaminasi.
Baca juga: 5 Langkah Menata Ruang Penyimpanan di Dapur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.