Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Tahan Godaan Belanja? Waspada Gangguan Kejiwaan

Kompas.com - 23/06/2020, 11:57 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Bagaimana membedakan perilaku berbelanja impulsif dengan keinginan membeli barang yang masih dalam tahap wajar?

Menurut Ratih, perilaku berbelanja impulsif sudah masuk kategori gangguan jika memiliki pola yang berulang, intens dan orang yang bersangkutan sudah merasa addicted alias kecanduan.

"Bukan melulu perilaku berbelanja banyak banget, ya. Enggak tahunya dia punya bisnis, kan itu lain. Kalau dia sudah kehilangan fungai kendali atas dirinya, nah itu berarti ada yang terganggu di situ," ucap CEO & Founder lembaga psikologi Personal Growth ini.

Baca juga: Psikolog: Kecanduan Belanja Bisa Bahayakan Orang-orang Tercinta

Bagaimana agar kita bisa mengelola kontrol diri tersebut?

1. Menunda keinginan

Pada saat kamu berpikir untuk membeli sesuatu, cobalah untuk menahannya. Sebab menahan artinya menunda dorongan.

Ketika menunda, otak logika akan berfungsi dan menimbang-nimbang tentang baik-buruk membeli barang yang kita inginkan tersebut.

Agar lebih sederhana, cobalah menahan diri sebanyak 10 hitungan. Jika sudah melakukannya namun masih menginginkan barang tersebut, cobalah tambah 10 hitungan lagi hingga 10 kali atau 100 hitungan.

"Kalau sudah sampai 10 kali terus masih ingin, itu dasar-dasar berpikir logisnya sudah berfungsi. Jadi kita enggak kalap kayak yang sebelumnya," kata Ratih.

Baca juga: Susun Daftar Kebiasaan Pengeluaran Anda, Cuma Butuh 20 Menit

2. Diet medsos

Media sosial ternyata juga bisa memengaruhi perilaku berbelanja impulsif. Jika kamu mengalaminya, cobalah jeda sejenak dari kebiasaan mengakses media sosial.

Jika kamu terbiasa berbelanja online, cobalah untuk menghapus aplikasi e-commerce tersebut dari ponselmu dan tidak mengaksesnya selama beberapa waktu.

Sambil jeda sejenak dari media sosial, kamu bisa mendistraksi perhatianmu dengan melakukan aktivitas produktif lainnya.

"Bisa lihat yang lain atau melakukan aktivitas lain yang lebih produkti, misal masak-masak," ungkapnya.

Baca juga: Cara Kelola Keuangan Agar Tak Kehabisan Uang di Masa Isolasi

3. Dibantu orang sekitar

Peran orang sekitar, seperti keluarga, teman dan pasangan juga sangat besar untuk membantu seseorang keluar dari perilaku berbelanja impuslifnya.

Beberapa hal yang bisa dilakukan misalnya menyembunyikan kartu kredit yang biasa digunakan berbelanja atau membantu mengalihkan pikiran ketika godaan keinginan berbelanja muncul.

"Lingkungan bisa berperan. Mudah-mudahan dengan mengingatkan, yang bersangkutan belum jatuh pada adiksi. Sebab kalau sudah adiksi repot banget," ucap Ratih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com