KOMPAS.com - Coca-Cola mengumumkan akan menghentikan iklan mereka di semua platform media sosial secara global, untuk setidaknya 30 hari.
CEO dan Chairman Coca-Cola, James Quincey mengatakan, perusahaannya tegas menentang rasisme di dunia, dan menegaskan tidak ada tempat untuk rasisme di media sosial.
Melalui akun Twitter, Coca-Cola juga mengunggah sejumlah pernyataan untuk menghentikan tindakan rasisme yang sistemik.
Baca juga: Suka Minum Coca-Cola? Ini Kisah Penemunya, John Pemberton
Seruan ini termasuk memberikan dukungan untuk pebalap kulit hitam NASCAR (National Association for Stock Car Auto Racing), Bubba Wallace.
"Kami akan menggunakan waktu jeda ini untuk memelihat kembali kebijakan periklanan kami, untuk menentukan apakah revisi diperlukan," kata Quincey.
"Kami juga mengharapkan akuntabilitas dan transparansi yang lebih besar dari mitra media sosial kami."
Pengumuman yang disampaikan Coca-Cola ini datang setelah Unilever juga menghentikan iklan mereka di Facebook, Instagram, dan Twitter di Amerika Serikat, setidaknya setelah 31 Desember.
Meski begitu, Coca-Cola menegaskan pihaknya tidak bergabung pada gerakan boikot tertentu.
Ada pun Unilever bergabung dengan sejumlah brand, seperti Eddie Bauer, The North Face dan Patagonia yang tergabung dalam sebuah kampanye.
Baca juga: The North Face Tarik Iklan dari Facebook sebagai Bentuk Protes
Kampanye itu mendesak platform media sosial lebih ketat mengawasi ujaran kebencian dan disinformasi lewat beragam aksi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.