KOMPAS.com - Ketika pandemi Covid-19 memicu kebijakan karantina, banyak orang yang mengalihkan kesenangan mereka kepada makanan.
Alhasil, tentu kita banyak mendengar cerita -atau pun keluhan, dari orang-orang yang mengalami kenaikan berat badan selama menjalani masa karantina.
Namun tidak demikian dengan Brittany Neff yang dulu pernah menjadi orang dengan pola makan emosional.
Perempuan ini mampu bertahan, dan tidak menggunakan makanan untuk mengatasi kejenuhan dan -mungkin, rasa stres yang hinggap.
Baca juga: Bersepeda dalam Kondisi Perut Kosong, Efektif Turunkan Berat Badan?
Alih-alih makan berlebih, dia justru membangun perilaku baik yang membantunya menurunkan berat badan sebanyak hampir 153 kilogram dalam dua tahun terakhir.
"Dengan begitu banyak ketidakpastian dan hal-hal yang tidak dapat dikendalikan di dunia saat ini, kesehatan diri sendiri adalah salah satu hal yang saya kendalikan sepenuhnya."
Demikian kata perempuan 27 tahun yang kini menjadi pelatih kebugaran itu kepada Today, di Pennsylvania, Amerika Serikat.
"Selama empat tahun terakhir, saya telah melakukan begitu banyak upaya untuk membangun kebiasaan sehat. Apakah itu dengan makanan atau pikiran atau gerakan, yang saat ini menjad kenyataan bagi saya," kata dia.
Dikisahkan, ketika mulai tumbuh besar, Neff sering mengalihkan masalah emosionalnya kepada makanan, demi menenangkan perasaan.
Baca juga: Turun Berat Badan 90 Kilogram karena Jadi Vegan, Mau Coba?
Namun, ketika dia berusia 23 tahun, dan tidak bisa bisa masuk ke kabin di belakang setir mobil, kesadaran mulai menghampirinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.