Pada anak usia sekolah, nonton YouTube yang berisi lagu ceria tertentu bisa membuat anak lebih mudah menyerap kosakata baru.
Pun bagi balita, memilihkan lagu seperti ‘Kepala Pundak Lutut Kaki’ adalah hal yang menyenangkan sekaligus dapat mengenalkannya pada anggota tubuh sendiri.
Anda juga bisa mengajak anak nonton YouTube berbahasa asing sehingga kosakata anak lebih kaya lagi.
Jangan lupa untuk menjelaskan arti kata tersebut pada anak dimulai dari kata-kata yang sederhana, seperti jenis buah, sayur, warna, dan bentuk.
3. Belajar dengan cara menyenangkan
Bukan hanya berbahasa, YouTube bisa jadi sarana belajar banyak hal yang menyenangkan bagi anak. Misalnya, ia jadi tahu cara membuat jus melon, cara menumpuk balok, maupun merakit mainan yang sederhana sehingga dapat melatih saraf motorik kasarnya.
Untuk mendapatkan manfaat-manfaat di atas, orangtua harus pintar dalam memilih channel yang aman bagi anak.
Bila perlu, kita dapat memberi penjelasan pada anak tentang konten yang tengah ditontonnya agar pesan yang disampaikan oleh konten edukatif itu dapat diserap oleh Si Kecil.
Baca juga: Orangtua Waspada, Anak-anak Zaman Sekarang Percaya Internet
Segala sesuatu yang berlebihan dapat menimbulkan efek negatif, termasuk ketika anak terlalu banyak nonton YouTube. Hal buruk yang mungkin terjadi misalnya:
1. Obesitas
Obesitas bisa terjadi ketika anak nonton YouTube sambil terus makan dan kurang bergerak aktif.
2. Perilaku agresif
Anak yang menonton konten-konten dewasa, seperti adegan berkelahi, bisa meniru perilaku tersebut.
3. Melakukan hal berbahaya
Anak juga belum bisa membedakan hal yang aman atau berbahaya sehingga cenderung melakukan mentah-mentah apa yang ia tonton di YouTube.