2. Ajak terlibat dalam percakapan dua arah
Interaksi langsung di sekolah membantu anak belajar membaca ekspresi wajah dan bahasa tubuh, percakapan dua arah, dan bagaimana mengawali serta mengganti topik pembicaraan.
Walau tidak ada pengganti yang setara secara online, tetapi orangtua bisa mengajari anak mengasah kemampuannya bergaul. Lagi-lagi diperlukan kegiatan bersama anggota keluarga, misalnya makan bersama tanpa ada gangguan gawai.
Menulis surat dengan tangan juga bisa membantu anak untuk berkomunikasi lewat tulisan. Dorong anak untuk saling berkirim surat kepada sepupu atau temannya untuk menguatkan kemampuannya berkomunikasi.
Baca juga: Habis Karantina Timbul Kecemasan Sosial, Bagaimana Mengatasinya?
3. Menjaga pertemanan
Orangtua harus sedikit lebih kreatif mencari cara agar pertemanan anak dengan teman-teman sekolahnya tetap terjalin. Berkomunikasi secara virtual melalui Zoom atau pun video call juga bisa melelahkan.
Bertemu teman di lingkungan rumah di taman juga bisa menjadi alternatif bagi anak-anak. Berada di luar ruangan saat ini lebih aman dibanding interaksi di dalam ruangan.
“Guru di sekolah juga bisa membantu kemampuan sosial anak dengan membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil untuk belajar bersama. Di sini anak bisa belajar bagaimana berbicara dengan teman sebaya, termasuk membicarakan topik di luar pelajaran,” katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.