Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelepah Pisang, Alternatif Material Kerajinan dari Limbah Organik

Kompas.com - 14/10/2020, 12:40 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain buah dan daun, ternyata ada bagian lain dari tanaman pisang yang bisa dimanfaatkan sebagai material pembuatan kerajinan, yakni pelepahnya.

Debog, produsen kerajinan di Bojonegoro Jawa Timur telah menggunakan pelepah pisang untuk membuat lebih dari 60 jenis produk.

Di antaranya, produk home decor (tempat tisu, asbak, hiasan dinding, jam dinding, frame foto, rak buku), gantungan kunci, tempat pensil, tas, dompet, topi dan sandal.

Lama proses pembuatannya pun juga bervariasi. Jika pelepah pisang sudah kering, untuk jenis produk yang mudah proses pembuatannya dapat dihasilkan antara 10 sampai 25 buah per hari.

Baca juga: Bahan Kerajinan Ramah Lingkungan, dari Pelepah Pisang hingga Kombucha

 

Limbah organik

Peneliti Budaya Kreatif Foundation, Niniek Indhiyanti mengatakan, dari hasil penelitiannya terkait pengembangan material baru kerajinan, pelepah pisang merupakan limbah organik.

"Pelepah pisang dianggap sebagai limbah, jadi bahan bakunya masih mudah untuk didapatkan," ujarnya saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (14/10/2020).

"Sebagai material yang ramah lingkungan karena bersifat organik, pelepah pisang juga mudah terurai oleh alam," sambung dia.

Tidak hanya ramah lingkungan, bahan baku dari pelepah pisang ini memiliki ketahanan yang baik sama dengan material lainnya seperti plastik, karet atau kulit hewan.

Sejauh ini, produk dari pelepah pisang sudah melalui proses uji coba secara mandiri guna mengetahui daya tahannya menghadapi panasnya sinar matahari dan air.

"Misalnya produk topi, Debog mengujinya dengan cara mencuci dan mengeringkan di bawah sinar matahari secara berulang kali," imbuhnya.

Baca juga: Kemenkop UKM Genjot Ekspor Mebel dan Kerajinan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com