KOMPAS.com – Sarapan adalah kunci agar anak bisa fokus mengikuti proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan baik.
Apabila anak melewatkan sarapan, maka sulit baginya untuk belajar dengan optimal.
Sarapan diketahui membantu menjaga kadar glukosa dalam tubuh yang diperlukan untuk berpikir dan menjadi sumber energi.
Baca juga: Minum Kopi Sebelum Sarapan Bisa Mengganggu Metabolisme Tubuh
Namun -tentu saja, tidak semua makanan sarapan cocok untuk dijadikan menu sarapan.
Menurut ahli gizi, dr Rita Ramayulis DCN, MKes, makanan yang diberikan saat sarapan harus memenuhi kebutuhan zat gizi anak.
Menu sarapan tersebut harus mengandung karbohidrat baik (karbohidrat kompleks) sehingga kadar glukosa bisa naik secara bertahap.
Selain itu, harus ada kandungan vitamin B kompleks terutama B1, B2, B3, B6, dan asam folat di dalam makanan tersebut.
“Kandungan vitamin ini diperlukan untuk metabolisme karbohidrat menjadi energi yang akan digunakan anak,” ujar Rita dalam acara virtual bersama Koko Krunch, Kamis (19/11/2020).
Rita menambahkan, selain karbohidrat dan vitamin B kompleks, nutrisi lain yang dibutuhkan adalah zat besi.
Baca juga: Manfaat Zat Besi bagi Tubuh dan Cara Mendapatkannya
Bersama dengan asam folat, zat besi berfungsi mentransfer nutrisi dan oksigen ke otak. Dengan begitu otak bisa bekerja lebih optimal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.