Ketika anak sudah tenang, orangtua dapat memberi tahu anak bahwa dirinya siap mendengarkan. Biarkan anak mengutarakan kekhawatirannya.
Apapun masalah anak, jangan menilai atau mengatakan dirinya tidak harus takut dan cemas. Sebaliknya, ulangi perkataan anak tentang kekhawatirannya.
Dengan begitu anak tahu bahwa orangtuanya mendengarkan dan memahami perasaannya.
3. Tawarkan solusi
Bila anak sudah tenang dan mau menceritakan kekhawatirannya, orangtua dapat menawarkan solusi. Ingatkan tentang sesuatu yang menyenangkan.
Misalnya, apabila anak menangis karena mainannya rusak, orangtua bisa membantu mencoba memperbaikinya. Dengan begitu anak bisa memainkannya lagi.
Orangtua juga dapat menyarankan anak melakukan aktivitas lain yang disukai seperti memainkan alat musik, melukis, bernyanyi, atau membuat puzzle.
Setelah anak tenang, akan jauh lebih mudah untuk orangtua mengalihkan perhatiannya. Tetaplah tenang, suportif , dan positif agar anak tidak lagi histeris.
Baca juga: 10 Cara Menenangkan Bayi Menangis