Peluk anak, usap rambutnya, atau lakukan apa pun yang bisa menenangkan. Mengetahui orangtuanya hadir dapat membuat anak menjadi lebih tenang.
Beberapa orangtua mungkin merasa malu atau bahkan marah saat anaknya menangis histeris. Sebab merasa reaksi anak berlebihan.
Kendati demikian, orangtua tetap harus menjaga nada bicara tetap netral dan menanyakan apa yang salah. Beri tahu anak dirinya akan baik-baik saja.
Jangan meninggikan suara apabila tangisan anak tak kunjung reda. Usahakan untuk menenangkan anak agar dia mau mendengarkan.
Baca juga: Penyebab Anak Sering Menangis Histeris di Ruang Publik
2. Validasi kekhawatiran
Ketika anak sudah tenang, orangtua dapat memberi tahu anak bahwa dirinya siap mendengarkan. Biarkan anak mengutarakan kekhawatirannya.
Apapun masalah anak, jangan menilai atau mengatakan dirinya tidak harus takut dan cemas. Sebaliknya, ulangi perkataan anak tentang kekhawatirannya.
Dengan begitu anak tahu bahwa orangtuanya mendengarkan dan memahami perasaannya.
3. Tawarkan solusi
Bila anak sudah tenang dan mau menceritakan kekhawatirannya, orangtua dapat menawarkan solusi. Ingatkan tentang sesuatu yang menyenangkan.
Misalnya, apabila anak menangis karena mainannya rusak, orangtua bisa membantu mencoba memperbaikinya. Dengan begitu anak bisa memainkannya lagi.
Orangtua juga dapat menyarankan anak melakukan aktivitas lain yang disukai seperti memainkan alat musik, melukis, bernyanyi, atau membuat puzzle.
Setelah anak tenang, akan jauh lebih mudah untuk orangtua mengalihkan perhatiannya. Tetaplah tenang, suportif , dan positif agar anak tidak lagi histeris.
Baca juga: 10 Cara Menenangkan Bayi Menangis
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.